
Pak Jokowi Tolong! 200.000 Warga Kena Covid-19, Gimana Ini?

Jakarta, CNBC Indonesia - Jumlah kasus positif virus corona (Covid-19) di Indonesia menembus angka psikologis 200.000 orang pada hari ini, di tengah kekhawatiran rumah sakit yang makin penuh.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terdapat 3.046 kasus baru Covid-19 pada Selasa (8/9/2020) sehingga totalnya menembus 200.035 orang.
Indonesia ini masuk urutan ke-23 negara dengan Covid-19 terbanyak kasusnya. Indonesia tidak lebih baik dari China, Jepang, Singapura, Malaysia, Hong Kong, sampai Timor Leste.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun sudah sadar. Ketika memimpin Sidang Kabinet Paripurna bertema Penanganan Kesehatan dan Pemulihan Ekonomi untuk Penguatan Reformasi Tahun 2021 di Istana Negara, Jakarta, Senin (7/9/2020), Jokowi menyampaikan sejumlah arahan.
![]() |
"Yang pertama ini yang perlu saya ingatkan sekali lagi bahwa kunci dari ekonomi kita agar baik adalah kesehatan yang baik. Kesehatan yang baik akan menjadikan ekonomi kita baik," ujar Jokowi.
Artinya, lanjut dia, fokus nomor satu pemerintah adalah penanganan Covid-19. Sebab, kuncinya berada di sini.
"Sehingga sekali lagi saya ingin perintah jajaran Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Menkes dan juga TNI, Polri, betul-betul agar yang berkaitan dengan urusan penanganan Covid-19 betul-betul menjadi fokus kita," kata Jokowi.
"Ekonomi akan mengikuti, sekali lagi kalau penanganan Covid-19 baik, ekonominya juga akan membaik," lanjutnya.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menegaskan lagi masalah kesehatan harus betul-betul tertangani dengan baik. Alasannya karena memang ia ingin secepat-cepatnya restart di bidang ekonomi.
"Jangan sampai kita urusan kesehatan, urusan Covid-19 belum tertangani dengan baik, kita sudah men-starter, restart di bidang ekonomi. Ini juga sangat berbahaya," kata Jokowi.
HALAMAN SELANJUTNYA >> Indonesia Ditakuti Dunia
Jumlah kasus positif virus corona (Covid-19) di Indonesia menembus angka 200.000, Selasa (8/9/2020). Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terdapat 3.046
Jumlah pasien sembuh bertambah 2.306 orang sehingga totalnya menjadi 142.958 orang. Adapun kasus meninggal mencapai 100 orang sehingga akumulasi mencapai 8.230 orang.
Jumlah kasus baru tersebut merupakan hasil dari pengujian terhadap 32.643 spesimen yang selesai pada hari ini. Secara total ada 489 kabupaten/kota di 34 Provinsi telah terdampak Covid-19.
"Jadi selama tiga minggu terakhir terjadi peningkatan jumlah kasus dan daerah menunjukan risiko kasus yang lebih tinggi. Ini perlu menjadi perhatian agar kondisi ini diperbaiki. Ada 55 kabupaten kota dari 22 provinsi yang berubah zona risiko dari kuning ke orange," kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito.
Sejumlah daerah yang semula resiko sedang masuk ke zona merah. Dalam catatan Kemenkes ada 29 kabupaten/kota di 15 provinsi.
"Kami juga memberikan perhatian khusus pada 3 provinsi dengan kasus tinggi Jawa Timur, Jawa Barat, DKI Jakarta," katanya.
Hal ini membuat sejumlah negara memberi peringatan ke warganya soal RI. Malaysia misalnya secara resmi melarang WNI masuk ke wilayahnya.
Pasalnya kasus Covid-19 di RI masih tinggi, lebih dari 15.000 kasus. Ditulis Malay Mail, pembatasan ini akan berlaku bagi penduduk tetap, pemegang izin masuk 'Malaysia My Second Home', termasuk ekspatriat, pemegang visa pasangan dan pelajar.
"Keputusan itu diambil atas saran dari kementerian kesehatan untuk memastikan Covid-19 ada di negara itu," kata Menteri Pertahanan Ismail Sabri saat konferensi pers.
Selain Indonesia, Filipina dan India juga termasuk. Larangan juga berlaku bagi warga Brasil, Prancis, Spanyol, Italia, Arab Saudi, Rusia dan Bangladesh.
Selain Malaysia sebenarnya ada sejumlah negara yang melarang WNI masuk sejak Maret. Antara lain Arab Saudi, Australia dan Brunei Darussalam, dan Jepang.
Terbaru, Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat (AS) merilis peringatan (warning level III) kepada masyarakat Negeri Paman Sam. CDC mengimbau masyarakat AS untuk tidak bepergian ke Indonesia kecuali dalam kondisi mendesak.
Imbauan itu tak lepas dari risiko tinggi tertular Covid-19 di tanah air. Ditambah lagi, menurut CDC, ada keterbatasan dari sisi fasilitas kesehatan Indonesia.
"Jika Anda terjangkit di Indonesia dan membutuhkan penanganan medis, sumber daya yang ada terbatas," tulis CDC seperti dikutip dari laman resminya kemarin.
(dru)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Soal Covid-19 di 2020: WHO Bingung, Kita Juga Bingung!