Penanganan Covid-19

'Banyak Rumah Sakit yang Penuh Karena Lonjakan Kasus Tinggi'

Yuni Astutik, CNBC Indonesia
07 September 2020 17:57
Jokowi Tinjau Wisma Atlet Kemayoran Untuk Pasien Virus Corona. Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden
Foto: Suasana Wisma Atlet yang digunakan untuk penanganan pandemi Covid-19 (Muchlis Jr/BPMI Sekretariat Presiden)

Jakarta, CNBC Indonesia - Perhimpunan Dokter Spesialis Paru Indonesia (PDPI) angkat suara perihal situasi terkini penanganan Covid-19. Sekretaris Jenderal PDPI Erlang Samoedro mengingatkan soal kapasitas rumah sakit (RS).

"RS sudah penuh, banyak yang penuh karena lonjakan kasus tinggi. Di tempat lain juga mulai penuh," ujar Erlang dalam diskusi di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Senin (7/9/2020).

Menurut dia, kasus konfirmasi positif Covid-19 di tanah air mayoritas tanpa gejala atau gejala ringan. Selain itu, kata Erlang, banyak orang yang tidak sadar terinfeksi.

Adapun jika bergejala, beberapa di antaranya mengalami demam (bisa sampai dengan suhu tinggi), batuk, pilek, hingga gejala seperti diare.

Dalam kesempatan itu, Erlang menyoroti keberadaan klaster keluarga. Klaster ini berbahaya karena membawa virus dari luar rumah ke dalam rumah.

"Ada orang tua, anak-anak, potensi lebih buruk bisa terjadi. Kelompok rentan ada di dalam seperti orang tua, anak-anak, bayi, balita," kata Erlang.

Inisiator @pandemitalks, Firdza Radiany mengatakan, klaster keluarga mengalami lonjakan signifikan. Beberapa contoh kasus tertinggi adalah di Bogor di mana ada 48 klaster keluarga dan menginfeksi 189 orang.


"Paling parah Bekasi ada 155 kasus dengan 437 orang yang terinfeksi," ujarnya.

Kondisi itu diperparah dengan kultur masyarakat Indonesia yang suka berkumpul dan masih gemar piknik ke lokasi yang berada di zona merah. Menurut Firdza, berdasarkan studi, penyebab kasus utama di Bogor adalah klaster keluarga.


"Data Dinkes Bogor mengkhawatirkan. Sebanyak 20% klaster keluarga di Bogor ini OTG, orang tersebut merasa sehat tapi membawa virus. Bahkan hanya 14% warga Bogor yang percaya covid-19 ada," kata Firdza.

Kapasitas RS yang penuh memang menjadi sorotan beberapa waktu belakangan, terutama di DKI Jakarta. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), terdapat 1.046 pasien baru Covid-19 di Jakarta pada Senin (7/9/2020), sehingga totalnya menjadi 47.379 orang.

Sementara itu, jumlah kasus aktif Covid-19 di ibu kota mencapai 10.629 orang pada hari ini, dan merupakan posisi yang tertinggi selama ini.

Adapun jumlah pasien sembuh mencapai 662 orang, sehingga totalnya menjadi 35.454 orang. Pada hari ini, terdapat 22 orang meninggal dunia di Jakarta akibat Covid-19 sehingga totalnya menjadi 1.296 orang.



Sebelumnya, Juru Bicara dan Ketua Tim Pakar Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, mengatakan kasus baru Covid-19 di DKI Jakarta membuat kapasitas RS semakin penuh dan berada pada kondisi yang tidak ideal. Menurutnya, meski memiliki 67 RS rujukan dan 170 RS yang menangani Covid-19, namun jumlah keterisian semakin tinggi.

"Angka keterpakaian tempat tidur di ruang isolasi 69% dan ICU sebesar 77%. Kondisi ini kondisi yang tak ideal," ujar Wiku dalam konferensi pers, Senin (31/8/2020).

Wiku menggunakan okupansi atau keterisian RS pada 28 Agustus. Padahal pada hari tersebut jumlah kasus aktif di DKI Jakarta masih di angka 6.757 orang.

Sementara itu, Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Letnan Jenderal TNI Doni Monardo, berencana menggunakan Tower 4 dan 5 Wisma Atlet Kemayoran untuk digunakan sebagai flat isolasi mandiri bagi warga yang terinfeksi virus SARS-CoV-2, dan bagi mereka dengan tempat tinggal yang tidak memenuhi syarat protokol kesehatan. Menurut Doni, dua flat Wisma Atlet tersebut akan mulai digunakan pada Selasa (8/9/2020).

Dalam inspeksi yang dilakukan bersama perwakilan dari Kementerian Kesehatan, Kementerian PUPR, dan Kementerian BUMN serta didampingi oleh Koordinator Satgas RS Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran Mayjen TNI (CKM), Tugas Ratmono, Jumat (4/9/2020), Doni berharap kebutuhan fasilitas air dan listrik dapat disiapkan dengan baik, sehingga Tower 4 dan 5 dapat segera dioptimalkan.

"Kami harapkan fasilitas air dan listrik sudah siap sehingga Tower 4 sudah dapat digunakan dan segera menyusul Tower 5," kata Doni.


(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kasus Harian Covid di Indonesia Meroket, Tambah 802 Hari ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular