Prabowo Bicara Krisis Pangan Hingga Lahan 'Tidur' Crazy Rich

Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
04 September 2020 10:03
Menhan Prabowo dan Wapres Ma'ruf Amin
Foto: Menteri Pertahanan Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto (kiri) dan Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin di rumah dinas Wapres, Jakarta, Kamis (3/9/2020) (Dokumentasi Juru Bicara Wakil Presiden)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Pertahanan Letnan Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto menemui Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin di kediaman resmi Wapres di Jalan Diponegoro Nomor 2, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (3/8/2020) sore. Berbagai hal dibahas mulai rencana food estate, sampai lahan yang dikuasai orang-orang kaya.

Berdasarkan siaran pers Jubir Wapres Masduki Baidlowi, disebutkan bahwa Prabowo dan Ma'ruf bicara panjang lebar khususnya membahas program food estate untuk menjaga ketahanan pangan. Prabowo mengundang wapres untuk datang ke kantornya.

Sebab, Ketua Umum Gerindra itu ingin menjelaskan secara pelebih rinci mengenai masalah ketahanan pangan yang menjadi kekhawatiran tiap negara di masa pandemi seperti sekarang ini. Menurut Prabowo, setiap negara saat ini berupaya mencari pengetahuan bagaimana mengatasi apabila terjadi krisis pangan.

"Termasuk Indonesia yang ingin melakukan itu atas perintah Presiden. Terlebih, saat ini masyarakat Indonesia sangat bergantung pada beras, sehingga perlu solusi bagaimana hal ini harus dihentikan dan diversifikasi," kata Masduki.

Lebih jauh, Prabowo melaporkan kepada Wapres bahwa 1,4 juta hektare lahan di berbagai daerah di Indonesia telah siap untuk dijadikan lumbung pangan. Peruntukannya, sebagian untuk beras dan sebagian non-beras, mulai dari singkong, sagu, sorgum, jagung, dan lain-lain. Menurutnya awal 2021 sudah mulai dilakukan penanaman.

"Menanggapi laporan tersebut, Wapres tampak merespon baik dan mengapresiasi," ujar Masduki.

Prabowo melanjutkan bahwa investasi pangan ini akan berangkat dari dana negara. Setelah dipancing dengan dana negara, berikutnya akan dilanjutkan dengan dana-dana dari investasi.



Menurutnya ada beberapa negara yang telah tertarik dengan konsep ini, seperti Korea Selatan, Uni Emirat Arab, Qatar, dan China. Mereka tertarik untuk berinvestasi di sektor pangan ini, karena ke depan diprediksi negara-negara akan saling berebut pangan, sehingga dimungkinkan Indonesia bisa kolaborasi.

"Terkait hal ini, Wapres meminta agar program ini juga melibatkan masyarakat setempat, termasuk berbagai unsur stakeholder daerah setempat, pesantren, dan lain-lain tergantung wilayahnya," kata Masduki.

Adapun beberapa daerah yang disebut Prabowo, di antaranya Kalimantan Tengah, Merauke, Bangka Belitung, dan Jambi. Untuk lebih detailnya, ia meminta kehadiran Ma'ruf ke kantornya, untuk menerima data-data langsung, selain data-data yang juga diberikannya dalam pertemuan itu.

Selain itu, hal kedua yang dilaporkan Prabowo kepada Ma'ruf Amin adalah terkait masalah redistribusi lahan. Keduanya sepakat bahwa ini sangat penting untuk direalisasikan, terutama terhadap lahan-lahan tidur yang dimiliki orang-orang kaya yang tidak dimanfaatkan.

"Mereka sepakat lahan tidur yang tidak terpakai terlalu lama sebaiknya perlu dilakukan redistribusi, sebagaimana sejauh ini juga telah dimulai oleh Presiden dan akan terus digalakkan," ujar Masduki.

Apakah Wapres diminta secara khusus oleh Presiden untuk mengurusi masalah lumbung pangan dan redistribusi lahan itu?

"Sejauh ini belum ada arahan seperti itu. Pertemuan kali ini lebih kepada laporan Menteri Pertahanan kepada Wakil Presiden," kata Masduki.


(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Beli Baru Terlalu Mahal, Prabowo Pilih Perbaiki Sukhoi Cs

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular