
Kemenkeu Lelang SUN Rp 20 T Lagi, Bakal Laris Manis?

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah berencana melakukan lelang kembali Surat Utang Negara (SUN) pada Selasa (8/9/2020) pekan depan.
Rencananya, pemerintah melalui Kementerian keuangan akan melelang dengan target indikatif yang sama dengan target indikatif sebelumnya, yakni Rp 20 triliun dengan nilai nominal per unit sebesar Rp 1 juta.
Penjualan SUN tersebut akan dilaksanakan dengan menggunakan sistem pelelangan yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia dan tanggal settlement lelang tersebut dilaksanakan pada Kamis (10/9/2020).
Adapun pokok-pokok persyaratan pelelangan dijelaskan sebagai berikut:
Terms & Conditions | SPN | ON | |||||
Seri | SPN03201209 (New Issuance) | SPN12210909 (New Issuance) | FR0086 (Reopening) | FR0087 (Reopening) | FR0080 (Reopening) | FR0083 (Reopening) | FR0076 (Reopening) |
Jatuh Tempo | 9 Desember 2020 | 9 September 2021 | 15 April 2026 | 15 Februari 2031 | 15 Juni 2035 | 15 April 2040 | 15 Mei 2048 |
Tingkat Kupon | Diskonto | Diskonto | 5,50000% | 6,50000% | 7,50000% | 7,50000% | 7,37500% |
Alokasi Pembelian Non-Kompetitif | Maksimal 50% | Maksimal 30% | |||||
Peserta Lelang SUN |
|
Sebelumnya pada Selasa (25/8/2020) lalu, pemerintah melelang Surat Utang Negara (SUN) dengan target indikatif yang sama sebesar Rp 20 triliun dan pemerintah memenangkan sebesar Rp 22 triliun.
Dalam proses lelang tersebut, pemerintah mencatatkan kelebihan permintaan (oversubscription), nyaris 4 kali dengan total penawaran yang masuk sebesar Rp 78,35 triliun.
Penawaran yang terbesar dibukukan seri FR0086, senilai Rp 30,1 triliun, dengan bid to cover ratio sebesar 3,66 kali. Pemerintah akhirnya memenangkan senilai Rp 8,2 triliun. Sebaliknya penawaran yang terkecil terjadi pada seri SPN03201126 senilai Rp 4,1 triliun dengan bid to cover ratio 4,11 kali. Nilai yang dimenangkan sebesar Rp 1 triliun.
Sedangkan dari kupon yang terbesar ada pada seri FR0076 senilai Rp 8,9 triliun dengan bid to cover ratio 2,29 kali dan kupon yang terkecil ada pada seri SPN03201126.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Data Baru Sebut China Sudah Kaji Covid Sebelum Pandemi Meledak