
Penguatan Karakter Pendidikan Vokasi di Tengah Pandemi

Jakarta, CNBC Indonesia - Pusat Penguatan Karakter (Puspeka) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI menggelar webinar dengan tema "Tetap Produktif di Masa Penuh Tantangan, Vokasi Kuat Menguatkan Indonesia".
Kepala Pusat Penguatan Karakter (Puspeka) Kemendikbud, Hendarman mengatakan, tema ini dibuat karena ada banyak kebijakan yang dibuat di bawah Menteri Pendidikan, Nadiem Makarim untuk menentukan ke mana arah berlabuhnya pendidikan vokasi.
"Dengan tema ini, pasti banyak ide luar biasa," ujarnya saat membuka webinar, sebagaimana dikutip dari video resmi pada akun resminya di Jakarta, Selasa (1/9/2020).
Salah satu pembicara dalam webinar adalah Kepala SMK Negeri 8 Malang, Cone Kustarto Arifin. Melalui video pendek yang diputar, terlihat bagaimana produktivitas siswa SMK melakukan tugasnya mulai dari yang berhubungan dengan teknik kelistrikan hingga Teknik Komputer Jaringan.
"Sistem Pendidikan di SMK kami In On In. In ada di sekolah. On ada di industri kemudia In lagi, ini yang tiga tahun. Ada yang empat tahun, hanya IN di sekolah dan ON di industri untuk magang," ujarnya mulai menjelaskan.
Sayangnya, saat kondisi Covid-19 seperti saat ini, tugas yang dilakukan siswa SMK tersebut menurutnya sangat terbatas. Sebab, siswa yang seharusnya On, terpaksa harus dilakukan dengan cara lain.
"Saya tarik Uji Kompetensi ke depan untuk anak membuat projek. Istilahnya kita harus tetap produktif di masa pandemi ini dan tidak boleh baper," tuturnya.
Menanggapi ini, Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Wikan Sakarinto mengapresiasi apa yang dilakukan SMK Negeri 8, Malang. Dari gambaran tersebut, dia menyimpulkan bahwa SMK dan Vokasi adalah dua hal yang menarik.
Dia tak menampik bahwa vokasi sempat dipandang sebelah mata, lantaran jika mengacu pada data Badan Pusat Statistik (BPS), lulusan SMK menjadi kontributor terbesar angka pengangguran di Indonesia.
"Yang dibuat Pak Cone sepeda listrik, local wisdom, ada juga fashion yang menarik, membuat content di youtube, itu adalah satu ciri bahwa SMK dan Vokasi bahwa apa yang dipelajari adalah yang digunakan di industri dan dunia nyata. Yang dipelajari di Vokasi ya yang ada di dunia nyata," tuturnya.
Setali tiga uang, apa yang disampaikan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Wikan Sakarinto juga mendapatkan tanggapan baik oleh Anggota Komisioner Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), Bonardo Aldo Tobing. Menurutnya, Covid-19 berdampak pada banyak hal, termasuk efisiensi yang dilakukan oleh banyak perusahaan.
"Banyak perusahaan yang melakukan efisiensi, sehingga ke depan SDM yang direkrut perusahaan yang kompeten buktinya dengan sertifikasi. Sertifikat kompetensi yang menjadi legitimasi terhadap capaian kemampuan seseorang dalam melakukan pekerjaan tertentu yang ditetapkan oleh otoritas berenang," katanya.
Dia mencatat, melalui Inpres 9 tahun 2016, BNSP secara khusus mempercepat sertifikasi bagi lulusan SMK dan mempercepat sertifikasi kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan SMK dan mempercepat sertifikasi kompetensi bagi lulusan SMK.
"Dampak bagi inpres ini, sudah hampir dari 1.000 SMK mendapatkan lisensi dari BNSP," ujarnya.
Salah satu lulusan SMK, Firhan Ashari menjadi contoh nyata bagaimana lulusan SMK tak menambah daftar panjang angka pengangguran di Indonesia. Alumni SMKN 1 Serang sekaligus Finasil Masterchef Season 6 ini bercerita bagaimana terjun ke dunia katering.
"Awal mula berjualan cilok dengan resepnya di sekolah dan ternyata laku keras oleh teman-temannya. Dari sana saya mencoba memvariasikan menu-menu yang dianggapnya belum ada di kota kelahirannya, seperti Chicken Wings," katanya.
Firhan menjual masakannya secara daring dengan awal promosinya melalui media sosial dan meminta bantuan kepada teman-temannya untuk mempromosikan bahwa makannya enak. Pada usia 23 tahun, Firhan terbilang sukses dengan karirnya dengan muncul di berbagai TV Swasta. Hal ini membuatnya berpesan kepada peserta didik yang masih belajar khususnya di SMK untuk selalu optimis.
"Pokoknya kita yakin aja dulu, apa yang kita yakini pasti akan terwujud. Untuk adik-adik juga yang sekarang bersekolah di SMK, harus mencoba keluar dari zona nyaman, lalu coba memulai potensi yang kalian miliki. Kalau kalian memiliki potensi itu harus digali terus, sebagai lulusan SMK kalian sudah selangkah lebih maju dari lulusan lainnya," pungkasnya.
Dalam webinar ini, Puspeka tidak hanya mengangkat topik terkait Vokasi namun juga sarat membahas nilai-nilai pentingnya karakter kreatif, inovatif, dan pantang menyerah. Di kegiatan lainnya Puspeka juga melakukan berbagai inovasi untuk memperkuat karakter generasi muda melalui Kemah Karakter Virtual, Nobar (Nonton Bareng) Virtual, seri Webinar dan berbagai kegiatan yang bisa diikuti oleh siswa, guru, orang tua, dan masyarakat luas.
(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Inovasi Jadi Andalan Kemendikbud Untuk Perkuat Karakter Anak