
Pak Anies, Sudah September Kok Covid-19 di DKI Masih Menggila

Jakarta, CNBC Indonesia- Penambahan pasien Covid-19 di Indonesia belum menunjukan tanda perlambatan, dan kini total kasus di Indonesia telah mencapai 177.571 orang. Kementerian Kesehatan mencatatkan ada 2.775 kasus baru Covid-19 di Indonesia pada Selasa (1/9/2020).
Seperti beberapa hari terakhir, penambahan kasus baru ini didominasi oleh provinsi DKI Jakarta dengan penambahan 901 orang. Dengan begitu total kasus di Jakarta mencapai hampir mendekati 41.000 atau 40.987 orang. Artinya dalam dua hari kasus baru di Ibu Kota bertambah hampir 2.000 orang, dan masih menjadi yang paling tinggi di Indonesia.
Sementara itu jumlah pasien sembuh sebanyak 729 orang sehingga totalnya 31.267 orang. Kemudian kasus meninggal bertambah 17 orang sehingga totalnya 1.214 orang. Untuk kasus kematian, Jakarta masih sedikit lebih rendah dibandingkan Jawa Timur.
Tingginya penambahan kasus di Jakarta belakangan diperkirakan disebabkan adanya libur panjang pada pertengahan Agustus lalu. Sepanjang Agustus kasus Corona di Jakarta bertambah 18.687 orang, dan beberapa kali memecahkan rekor dengan penambahan per hari di atas 1.000 pasien baru.
Sebelumnya Juru Bicara dan Ketua Tim Pakar Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan pada kemarin sebanyak 385 kasus merupakan akumulasi dari kasus 7 hari sebelumnya. Namun kasus ini baru dilaporkan pada hari tertentu, sehingga tidak bisa dilaporkan secara langsung dan diakumulasikan pada 30 Agustus 2020.
"Mayoritas kasus baru adalah tanggal 16-22 Agustus saat liburan panjang dan tingkat penularan masih sangat tinggi. Pandemi masih terjadi di dunia harus menjalankan protokol kesehatan supaya tidak terjadi seperti di DKI dengan liburan panjangnya dan juga peningkatan kasus," kata Wiku, Senin (31/08/2020).
Dia mengatakan akibat penambahan dari penularan saat libur panjang ini, tingkat positivity rate naik menjadi 9,7% di DKI Jakarta, sementara secara nasional menjadi 14,8%. Angka ini jauh diatas standar WHO yang menetapkan positivity rate harus di bawah 5%.
Sementara tingkat kematian di DKI Jakarta turun menjadi 3%, lebih rendah dibandingkan rasio nasional yakni 4,3%. Jika dibandingkan rata-rata global 3,43%, angka kematian di Indonesia masih lebih tinggi Kemudian tingkat kesembuhan di DKI Jakarta juga mencapai 76,6% dan nasional 72,2%
"Kasus-kasus di DKI Jakarta ini 30% berasal dari Bodetabek dan harus ditangani dengan baik," katanya.
(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Setahun Pandemi Covid-19 RI Dalam Bidikan Lensa