
Sri Mulyani Pede Ekonomi 2021 Bisa Tumbuh 5,5%, Ini Alasannya

Jakarta, CNBC Indonesia - Rapat paripurna pandangan umum pemerintah mengenai RUU APBN Tahun Anggaran 2021, diselenggarakan hari ini, Selasa (1/9/2020).
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan alasan pemerintah mematok pertumbuhan ekonomi mencapai 4,5% sampai 5,5% pada tahun 2021.
Sri Mulyani menjelaskan, target pertumbuhan ekonomi yang mencapai 4,5% hingga 5,5% tersebut karena melihat berbagai faktor.
Di antaranya:
1. Keberhasilan penanganan pandemi COVID-19 termasuk upaya riset vaksin
2. Kondisi kinerja pemulihan ekonomi global terutama dipengaruhi oleh penanganan pandemi COVID-19, faktor geopolitik pascapemilu Amerika Serikat (AS). Dinamika hubungan AS-China, serta harga komoditas
3. Upaya reformasi struktural untuk meningkatkan kepercayaan investasi dan kemudahan usaha di dalam rangka untuk menarik investasi
4. Dukungan kebijakan fiskal yang mengarah pada counter cyclical, termasuk melalui lanjutan program PEN.
"Rentang perkiraan yang cukup lebar terjadi pada proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia juga dilakukan oleh lembaga-lembaga internasional," ujar Sri Mulyani di ruang rapat paripurna.
Pada tahun 2021, IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan pulih bahkan mencapai 6,1%. Sementara Bank Dunia memproyeksikan 4,8% dan Asian Development Bank adalah 5,3%.
Secara keseluruhan, Sri Mulyani menegaskan proyeksi pemerintah dalam RUU APBN 2021 itu cukup realistis.
"Pemerintah berkeyakinan bahwa pertumbuhan ekonomi sebesar 4,5-5,5% adalah cukup realistis dengan mempertimbangkan berbagai faktor tersebut."
"Dan juga baseline pertumbuhan ekonomi 2020 yang menurun. Pemerintah sepakat bahwa penanganan pandemi COVID-19 yang menyeluruh adalah kunci pemulihan ekonomi nasional dalam mengembalikan pertumbuhan ekonomi ke jalur alamiahnya," jelas mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut.
(dru)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Anggaran Pemulihan Ekonomi Sudah Disebar Rp 579 T