10 Juta Ponsel Ilegal Masih Berkeliaran, Jangan Kena Tipu!

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
01 September 2020 12:14
PONSEL JADUL SEHARGA MOBIL
Foto: Arie Pratama

Jakarta, CNBC Indonesia - Rencana pemerintah yang memberlakukan pemblokiran Handphone black market (HP BM) dengan registrasi IMEI dipastikan mundur. Semula, rencana itu dijadwalkan berlangsung mulai 24 Agustus lalu. Namun memasuki bulan September, belum juga dijalankan. Pengusaha ponsel dalam negeri masih menunggu kepastiannya.

Pasalnya, ponsel BM yang masuk ke dalam negeri sudah lebih dari batas wajar, yakni mencapai 10 juta ponsel per tahun. Dengan terlambatnya penerapan sistem IMEI, dikhawatirkan jumlahnya bisa meningkat.

"Kita berharap tidak, tapi tentunya pemberlakuan sangat diperlukan, karena bisa betul-betul mencegah masuknya ponsel sangat diperlukan," kata Ketua Asosiasi Ponsel Seluruh Indonesia (APSI) Hasan Aulia kepada CNBC Indonesia, Selasa (1/9).

Selama ini, Indonesia sudah digempur oleh banyak ponsel BM. Dengan angka penyelundupan sekitar 10 juta ponsel ilegal, sementara, pasar di dalam negeri hanya berjumlah 40 juta per tahun. Artinya, 25% ponsel yang beredar disinyalir merupakan barang ilegal. Sehingga aturan pemblokiran HP sangat diharapkan pengusaha dalam negeri.

"Jika diberlakukan efektif, harapan nggak ada lagi ponsel BM masuk. Harapannya 0, karena semua proses dagang mengikuti proses aturan yang berlaku di Indonesia," sebutnya.

Ketua Asosiasi Industri Perangkat Telematika Indonesia (AIPTI) Ali Soebroto Oentaryo menilai adanya ponsel BM di dalam negeri sagat mengganggu. Apalagi, industri dalam negeri juga harus mematuhi penggunaan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN), sementara ponsel BM bisa seenaknya masuk ke dalam negeri.

"Langkah selanjutnya dari Asosiasi bagaimana meningkatkan penggunaan komponen lokal yang hanya bisa direalisasikan dengan pengembangan pasar ke regional dan selanjutnya global, tanpa volume peningkatan penggunaan komponen dalam negeri tidak mungkin ditingkatkan," sebut Ali.

"Saat ini ada halangan ponsel BM, yang berarti volume Industri tergerus, padahal volume ini sangat membantu sebagai batu loncatan untuk masuk ke pasar regional dan selanjutnya," katanya.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Akhirnya Ponsel Black Market Disuntik Mati

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular