Internasional

Waduh! Trump Dituding Berada di 'Belakang' Kerusuhan di AS?

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
01 September 2020 11:26
Pendukung Presiden Donald Trump menghadiri rapat umum dengan mengendari parade mobil. (AP/Dave Killen)
Foto: Pendukung Presiden Donald Trump menghadiri rapat umum dengan mengendari parade mobil. (AP/Dave Killen)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kerusuhan yang terjadi di Kota Kenosha, negara bagian Wisconsin, kian memanas. Pascainsiden penembakan oleh petugas polisi kulit putih kepada seorang pria kulit hitam, Jacob Blake demo berujung ricuh terjadi.

Protes yang muncul akibat insiden tersebut juga memicu rentetan insiden mematikan lain. Seorang remaja Kyle Rittenhouse (17) menembak mati dua orang pengunjuk rasa dan melukai satu lainnya dalam unjuk rasa beberapa waktu lalu.



Meski begitu, calon presiden AS dari Partai Demokrat, Joe Biden menuduh Presiden Donald Trump memicu kekerasan tersebut. Ia malah menyebut Trump ada racun di negara itu.

"Api sedang berkobar dan kami memiliki seorang presiden yang mengipasi api daripada memadamkan api. Presiden petahana tidak mampu mengatakan yang sebenarnya, tidak mampu menghadapi fakta dan tidak mampu menyembuhkan," kata Biden, dikutip dari AFP, Selasa (31/8/2020).



Pernyataan Biden ini muncul sehari sebelum Trump menuju ke kota Kenosha untuk menyampaikan komentarnya soal demo yang terjadi.

"(Trump) tidak bisa menghentikan kekerasan, karena selama bertahun-tahun dia telah mengobarkannya," kata Biden.

"(Trump) mungkin percaya mengucapkan kata-kata 'hukum dan ketertiban' membuatnya kuat, tetapi kegagalannya untuk meminta pendukungnya sendiri untuk berhenti bertindak sebagai milisi bersenjata di negara ini menunjukkan kepada Anda betapa lemahnya dia."

Sementara itu, dalam kunjungannya ke Kenosha, Gedung Putih menegaskan Trump tidak akan bertemu dengan keluarga Blake.Gubernur Wisconsin Tony Evers juga telah meminta Trump untuk tidak berkunjung, karena takut memunculkan ketegangan yang lebih besar.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tentang Donald Trump, Penjara dan Hukuman Mati Menantinya....

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular