Long Weekend Bikin Kasus Covid DKI Meledak, Ini Datanya!

dob, CNBC Indonesia
31 August 2020 18:35
Anies Baswedan (Rengga Sancaya/detikcom)
Foto: Anies Baswedan (Rengga Sancaya/detikcom)

Jakarta, CNBC Indonesia- DKI Jakarta mencatatkan penambahan kasus tertinggi sebanyak 1.049 orang, sehingga total kasus tembus 40.086 orang. Sementara kemarin penambahan kasus di Jakarta juga sangat tinggi yakni 1.094 orang.

Juru Bicara dan Ketua Tim Pakar Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan pada kemarin sebanyak 385 kasus merupakan akumulasi dari kasus 7 hari sebelumnya. Namun kasus ini baru dilaporkan pada hari tertentu, sehingga tidak bisa dilaporkan secara langsung dan diakumulasikan pada 30 Agustus 2020.

"Mayoritas kasus baru adalah tanggal 16-22 Agustus saat liburan panjang dan tingkat penularan masih sangat tinggi. Pandemi masih terjadi di dunia harus menjalankan protokol kesehatan supaya tidak terjadi seperti di DKI dengan liburan panjangnya dan juga peningkatan kasus," kata Wiku, Senin (31/08/2020).

Dia mengatakan akibat penambahan dari penularan saat libur panjang ini, tingkat positivity rate naik menjadi 9,7% di DKI Jakarta, sementara secara nasional menjadi 14,8%. Angka ini jauh di atas standar WHO yang menetapkan positivity rate harus di bawah 5%.

Sementara tingkat kematian di DKI Jakarta turun menjadi 3%, lebih rendah dibandingkan rasio nasional yakni 4,3%. Jika dibandingkan rata-rata global 3,43%, angka kematian di Indonesia masih lebih tinggi Kemudian tingkat kesembuhan di DKI Jakarta juga mencapai 76,6% dan nasional 72,2%.

"Kasus-kasus di DKI Jakarta ini 30% berasal dari Bodetabek dan harus ditangani dengan baik," katanya.

Jumlah kasus positif di Jakarta jauh diatas yang provinsi lainnya karena jumlah tesnya 43% secara nasioal, DKI Jakarta juga melampaui standar WHO tetapi penularan yang tinggi menurutnya harus tetap dikendalikan.

DKI Jakarta juga menjadi provinsi dengan kasus aktif tertinggi, yakni 7.720 orang, kemudian Jawa Timur 5.515 orang, Jawa Barat 4.560 orang, Jawa tengah 3.922 orang, dan Sumatera Utara 2.552 orang. Kasus aktif berarti pasien yang masih harus mendapatkan perawatan.

Wiku juga menegaskan Indonesia dengan jumlah penduduk 267 juta jiwa, seharusnya melakukan 267.700 tes per minggu. Sementara Indonesia baru mencapai 46.85% dari standar WHO untuk jumlah pemeriksaan.

Saat ini jumlah tracing dan pengetesan di Jakarta jauh lebih tinggi dibandingkan provinsi lainnya. Bahkan DKI Jakarta mendominasi 43% dari jumlah angka tes nasional, begitu juga dengan penambahan kasus yang mendominasi setelah libur panjang.

"Tapi dibandingkan sebelumnya pada 24-30 Agustus ralatif cukup tinggi sudah mencapai 125.434 jumlah tes. Jauh lebih tinggi dibandingkan minggu sebelumnya yang hanya 95.463 tes. Kinerja laboratorium diharapkan semakin meningkat kedepannya," kata Wiku.


(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Setahun Pandemi Covid-19 RI Dalam Bidikan Lensa

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular