Ekspor BBM Pertamina Bakal Meroket di 2027

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
31 August 2020 15:45
Dok: Pertamina
Foto: Dok: Pertamina

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina (Persero) berpotensi ekspor bahan bakar minyak (BBM) hingga 22 juta kilo liter (kl) pada 2027 dari tahun ini hanya sekitar 1 juta kl.

Hal ini disampaikan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI, Senin (31/08/2020).

Nicke mengatakan potensi besarnya ekspor pada 2027 itu dikarenakan adanya tambahan produksi dari sejumlah proyek ekspansi kilang, baik Refinery Development Master Plan (RDMP) dan kilang baru (Grass Root Refinery), di mana pada 2027 produksi BBM dari kilang perseroan naik mencapai 86 juta kl dari saat ini hanya sekitar 42 juta kl.

"2027 berpotensi ekspor BBM 22 juta kl, terdiri dari gasoil (solar) 18 juta kl dan avtur 4 juta kl," tuturnya kepada anggota Komisi VII DPR RI.

Menurutnya, perkiraan melesatnya ekspor ini dikarenakan meningkatnya suplai BBM menjadi 86 juta kl itu, namun di sisi permintaan masih berada di kisaran 60-an juta kl pada 2027. Dengan demikian, kelebihan pasokan bisa diekspor.

Dia mengatakan, pada tahun ini perseroan berpotensi mengekspor solar sebesar 1 juta kl, namun pada 2021-2022 diperkirakan tidak ada ekspor. Pada 2023-2025 ekspor solar diperkirakan naik menjadi 4 juta kl, lalu pada 2025 berpotensi memulai ekspor avtur sebanyak 1 juta kl, sehingga pada 2025 ekspor BBM Pertamina diperkirakan mencapai 5 juta kl.

Pada 2026 ekspor solar diperkirakan akan meningkat dua kali lipat menjadi 10 juta kl, lalu pada 2027-2028 berpotensi ekspor 18 juta kl solar dan 4 juta kl avtur. Namun pada 2029-2030 ekspor akan menurun menjadi 21 juta kl dan 20 juta kl, di mana ekspor avtur pada 2029 akan turun menjadi 3 juta kl dan ekspor solar akan menurun menjadi 17 juta kl pada 2030.

"Potensi nilai ekspor pada 2027 mencapai US$ 11 miliar, terdiri dari ekspor solar US$ 9 miliar dan avtur US$ 2 miliar," ujarnya.

Pada 2023-2025 perseroan berpotensi mendapatkan tambahan pendapatan US$ 2 miliar dari ekspor BBM ini, lalu naik menjadi US$ 5 miliar pada 2026, lalu 2027-2029 melesat menjadi US$ 11 miliar, namun 2030 turun lagi menjadi US$ 10 miliar.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Melihat RS Darurat Covid-19 di Lapangan Simprug

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular