
Faisal Basri Kritik Pemerintah yang Lebih Peduli Ekonomi

Jakarta, CNBC Indonesia - Penularan kasus konfirmasi positif Covid-19 di Indonesia terus mencatatkan rekor dengan rerata penambahan kasus 3.000 per hari. Oleh karena itu, menurut ekonom senior Faisal Basri mustahil perekonomian di Indonesia pulih, kalau penularan kasus covid-19 terus bertambah.
Secara perinci, tercatat hingga Minggu (30/8/2020) pukul 12.00 WIB, terdapat 2.858 kasus dalam 24 jam terakhir. Sehingga total kasus pasien positif Covid-19 berjumlah 172.053.
Untuk diketahui, kasus positif diketahui melalui pemeriksaan spesimen yang dilakukan dengan metode real time polymerase chain reaction (PCR) dan tes cepat molekuler (TCM). Tercatat, selama 29 hingga 30 Agustus 2020, terdapat 25.934 spesimen dari 11.317 orang yang diperiksa. Secara keseluruhan, sebanyak 2.224.337 spesimen dari 1.282.618 orang yang telah diperiksa.
Faisal mengatakan, kunci untuk menggerakan aktivitas ekonomi adalah dengan meningkatkan tes Covid-19 ke seluruh masyarakat di Indonesia.
"Kita sepakat kita tidak bisa menunggu aktivitas ekonomi ekonomi meningkat. Kunci untuk aktivitas ekonomi meningkat adalah dengan tes. Kita jauh lebih kecil dari negara tetangga [...] yang saya takut, respons pemerintah makin tidak peduli dengan Covid-19, tapi [lebih peduli] ke pemulihan ekonomi," kata Faisal saat melakukan rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR RI, Senin (31/8/2020).
Apalagi, menurut dia, di dalam Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2020 tentang Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, unsur kesehatan di dalamnya hanya satu, yakni Kementerian Kesehatan. Selebihnya ekonomi dan politik pertahanan.
Melihat struktur pada Komite Penangan Covid-19 dan PEN, terlihat Indonesia hanya lebih condong untuk memulihkan perekonomian saja.
"Kalau dulu gugus tugas di bawah presiden sekarang di bawah menteri BUMN. Betul-betul penanganan virus ini lebih ke arah ekonomi dan narasinya yang selalu disampaikan oleh ketua pelaksana adalah sekarang nunggu vaksin. Jadi sebelum vaksin datang kita tidak tahu apa yang dilakukan pemerintah, tidak ada strategi," ujar Faisal melanjutkan.
Padahal menurut dia, apabila kasus penularan Covid-19 turun, maka otomatis pertumbuhan ekonomi akan naik. Oleh karena itu, menurut Faisal mustahil jika pemerintah ingin pertumbuhan ekonomi naik, di saat penularan kasus covid-19 terus bertambah.
"Kita harus kendalikan penularan kasus dulu, baru ekonomi bisa naik. Kalau kasus sudah turun, otomatis pertumbuhan ekonomi tanpa disuruh pun akan naik," kata Faisal.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Pusat Kebijakan Pembiayaan Perubahan Iklim dan Multilateral (PKPPIM) Kementerian Keuangan, Adi Budiarso menjelaskan, kuartal III-2020 menjadi kunci untuk Indonesia bisa terhindar dari resesi. Caranya, kata Adi, dengan mengoptimalkan peran belanja pemerintah menjadi penting untuk menstimulasi roda ekonomi.
Adapun beberapa strategi pemerintah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan cara akselerasi eksekusi PEN, memperkuat konsumsi pemerintah, dan memperkuat konsumsi masyarakat.
"Mendorong konsumsi pemerintah dengan mendorong supply dan demand, melalui digitalisasi dan gotong royong," ujar Adi.
(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kasus Harian Covid di Indonesia Meroket, Tambah 802 Hari ini