
Kasus Pertama AS, Warga Nevada Terinfeksi Covid-19 Dua Kali

Jakarta, CNBC Indonesia - Untuk kali pertama, para peneliti telah mengidentifikasi seseorang di Amerika Serikat yang terinfeksi kembali virus corona, menurut sebuah penelitian yang belum ditinjau oleh para ahli dari luar.
Laporan yang diterbitkan secara online, menggambarkan seorang pria berusia 25 tahun yang tinggal di Reno, Nevada dan dites positif terpapar Covid-19 pada bulan April lalu setelah menunjukkan gejala ringan. Kemudian, dia jatuh sakit lagi pada akhir Mei dan lebih parah akibat oleh virus tersebut.
"Studi ini mungkin merupakan contoh jelas dari infeksi ulang..infeksi ulang mungkin terjadi yang sudah kami ketahui, karena kekebalan tidak pernah 100%," kata Kristian Anderson, profesor imunologi dan mikrobiologi di Scripps Research di La Jolla, California.
Kasus dugaan infeksi ulang telah muncul di wilayah lain, tetapi muncul pertanyaan tentang akurasi pengujian. Awal pekan ini, peneliti Universitas Hong Kong melaporkan rincian bahwa ada seorang pria berusia 33 tahun yang telah pulih dari kasus parah Covid-19 namun empat bulan setelahnya kembali didiagnosis dengan jenis virus yang berbeda.
Para peneliti di University of Nevada, Reno School of Medicine dan Nevada State Public Health Laboratory mengatakan mereka dapat menunjukkan melalui pengujian canggih bahwa virus yang terkait dengan setiap contoh infeksi pria Reno mewakili jenis yang berbeda secara genetik.
Mereka menekankan bahwa infeksi ulang dengan virus mungkin jarang terjadi, tetapi temuan itu menyiratkan bahwa paparan awal virus mungkin tidak menghasilkan kekebalan penuh untuk semua orang.
"Kami tidak tahu pada frekuensi apa infeksi ulang terjadi dan bagaimana hal itu dapat berubah seiring waktu. Sebelum kami melakukan studi yang lebih luas yang menjelaskan pertanyaan-pertanyaan ini, kami tidak dapat menyimpulkan apa arti satu kasus infeksi ulang untuk umur panjang dan ketahanan kekebalan COVID-19 dan relevansinya untuk vaksin di masa depan,"
kata Anderson dilansir Reuters, Sabtu (29/8/2020).
(dru)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Covid-19 Singapura Ngegas 25.000, Warga Ramai-Ramai Borong Masker