
Lawan Impor Singkong & Kedelai, Mentan SYL Ngadu ke Jokowi

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengusulkan agar bea masuk impor komoditas pangan dibuat lebih tinggi. Hal ini untuk menghadang laju impor kedelai, ubi, hingga jagung yang selama ini bersaing dengan produk sejenis dari pasokan lokal.
SYL mengaku, usulan tersebut sudah disampaikan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) melalui rapat terbatas (Ratas) bersama para menteri lainnya.
"Itu impor-impor, saya bicara dalam ratas, kalau bisa kenakan bea masuk yang lebih besar," kata SYL di sela rapat bersama Komisi IV DPR RI, Rabu (26/8/20).
Dia berpendapat, adanya komoditas pangan impor membuat hasil produksi dalam negeri kalah saing di pasaran. SYL juga meminta dukungan Komisi IV DPR RI untuk mendorong adanya upaya menaikkan tarif impor.
"Supaya kedelai saya bisa bersaing, supaya ubi kayu bisa bersaing, supaya jagung saya bisa terpakai pada industri yang ada. Jadi saya mohon di komisi ini juga kami berharap ter-backup untuk penegasannya," tandasnya.
Dia menegaskan, sejumlah komoditas impor memang mencabik-cabik hasil produksi petani tanah air. Pasalnya, harga pangan impor jauh lebih murah sehingga terdapat margin yang cukup jauh jika dibandingkan dengan hasil produksi nasional.
"Mereka memang lebih murah, itu Rp 5.000 lebih. Sementara hitung-hitungan (hasil produksi) kita di atas Rp 7.000 lah. Untuk sementara, kita pencapaiannya cukup dihargai oleh bapak Presiden dalam berbagai pertemuan menyampaikan itu dan mudah-mudahan di triwulan 3 ini ada sektor-sektor yang kita dorong," bebernya.
Keberadaan komoditas-komoditas tersebut menjadi penting berkaitan dengan ketahanan pangan. Ia juga menjelaskan bahwa Kementan memiliki program diversifikasi pangan. Dengan demikian, ke depan beras bukan jadi satu-satunya komoditas andalan Indonesia.
"Diversifikasi kami dorong khususnya di 2021. Artinya jangan cuma kita berpikir beras saja, tapi bagaimana sagu, bagaimana pisang, bagaimana talas, bagaimana sorgum, ini akan kami dorong," katanya.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 10 Kontainer Bawang Bombay Impor Sudah Masuk RI