
Jokowi & Sri Mulyani Kompak: Ekonomi RI Tak Baik-baik Saja

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejumlah indikator menunjukkan bahwa peluang Indonesia mengalami resesi meninggi. Salah satu gambaran nyata, terlihat dari realisasi penerimaan pajak.
Pajak merupakan cerminan ekonomi karena pajak dibayarkan kala terjadi aktivitas ekonomi, baik itu pajak dari pembukuan pendapatan atau pajak yang terjadi saat transaksi.
Namun, penerimaan pajak yang pada Juni lalu mengalami peningkatan kini kembali melorot pada Juli. Pada periode tersebut, penerimaan pajak tercatat Rp 601,9 triliun, ambles 14,7% year on year (yoy).
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati bahkan memunculkan indikasi yang tidak mengenakkan. Bendahara mengaku sulit untuk mengangkat ekonomi, bahkan ke zona netral, apalagi positif.
Situasi ini lantas diamini Presiden Joko Widodo (Jokowi). Kepala negara bahkan menyebut bahwa kondisi perekonomian Indonesia saat ini dalam keadaan yang tidak menggembirakan.
"Ekonomi kita memang berada pada posisi yang tidak baik," kata Jokowi, saat memberikan pengarahan untuk penanganan Covid-19 terintegrasi di Aceh, melalui video conference yang disiarkan Sekretariat Presiden, Selasa (25/8/2020).
Meski demikian, Jokowi menegaskan bahwa situasi ini bukan hanya dialami oleh perekonomian Indonesia. Menurutnya, hampir semua negara saat ini tengah berjibaku dalam menghadang dampak Covid-19 terhadap perekonomian.
"Semua juga juga alami, apalagi negara-negara yang melakukan lock down sampai minus -17%, -21%, -20%. Kita Alhamdulillah di kuartal pertama kemarin 2,97%, kuartal kedua -5%," katanya.
Sebelumnya, Sri Mulyani mengakui bahwa pemerintah sulit untuk mengangkat perekonomian. Perekonomian Indonesia pun belum aman, dan dihantui oleh bayang-bayang resesi.
"Melihat indikator Juli, downside risk tetap merupakan suatu risiko nyata. Outlook kami adalah 0% sampai -2%. Kunci utama adalah konsumsi dan investasi. Kalau tetap negatif, meski pemerintah sudah all out, maka akan sulit masuk netral . Tidak bisa mendekati 0% dan bisa negatif kalau kelas menegah dan atas belum recovery," katanya
(cha/cha)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sri Mulyani Ngaku Ledakan Covid Bikin Pemerintah 'Gamang'
