Sri Mulyani Sebut 1,5 Bulan Jadi Penentuan, Apakah RI Resesi?

Lidya Julita S, CNBC Indonesia
25 August 2020 10:32
Sri Mulyani Indrawati (Dok: Tangkapan layar Kemenkeu)
Foto: Sri Mulyani Indrawati (Dok: Tangkapan layar Kemenkeu)

Jakarta, CNBC Indonesia - Konsumsi rumah tangga yang minus menjadi faktor jatuhnya ekonomi Indonesia pada kuartal II-2020. Konsumsi rumah tangga minus 5,51% di kuartal II-2020 kemarin.

Alhasil ekonomi Indonesia secara keseluruhan -5,32% di kuartal II-2020.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan konsumsi harus didorong ke level positif. Sayangnya, ia mengakui hal ini cukup berat.

"Diakui ini cukup berat karena di kuartal III-2020 ini konsumsi masih belum tunjukkan pemulihan dan kita masih ada waktu 1,5 bulan di kuartal III-2020," ungkap Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita, Selasa (25/8/2020).

Ia mengungkapkan ekspor juga masih di posisi yang negatif. Untuk itu Sri Mulyani berharap belanja pemerintah akan all out.

"Kemudian didukung juga pemulihan yang berjalan secara bertahap. Aktivitas di luar rumah mulai pulih dan di tempat kerja juga setelah WFH kemarin di Mei," terangnya.

"Ini sulit memang karena ancaman masih ada."


(dru)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sri Mulyani: Kalau Lihat Kuartalan, RI Belum Resesi!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular