Internasional

Welcome Skotlandia, Ini 21 Negara yang Masuk Jurang Resesi

Thea Fathanah Arbar & Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
21 August 2020 12:22
Skotlandia (AP/Andrew Milligan)

Jakarta, CNBC Indonesia - Nambah lagi negara yang masuk ke jurang resesi. Kali ini adalah Skotlandia.

Negara itu menambah daftar negara-negara resesi di dunia. Angka resmi yang dirilis menunjukkan bahwa ekonomi Skotlandia berkontraksi 19,6% di kuartal II 2020, setelah sebelumnya ekonomi negatif 2,5% di kuartal I.

"Data ekonomi terbaru dari pemerintah Skotlandia memberikan angka bulanan sementara yang menunjukkan beberapa perbaikan pada bulan Juni, dengan peningkatan 5,7% dibandingkan dengan bulan sebelumnya," menurut rilis resmi, sebagaimana dilaporkan BBC.



"Namun, PDB tetap 17,6% di bawah level di bulan Februari, sebelum langkah-langkah penguncian diterapkan."

Sebelum itu, sudah ada setidaknya 21 negara dan satu kota  yang mengalami pelemahan ekonomi dua kuartalan dalam setahun itu. Berikut rangkuman CNBC Indonesia:



1. Malaysia



Sama halnya dengan Indonesia, Malaysia juga mengalami resesi teknikal. Dikutip dari Trading Economics, ekonomi tercatat -16,5% (QtQ) pada triwulan kedua 2020. Di kuartal I, ekonomi sebelumnya -2%.

Secara basis tahunan (YoY) ekonomi -17,1%. Namun di kuartal I ekonomi masih positif 0,7%. Konsumsi rumah tangga merosot hingga 18,5% sementara investasi turun 28,9%.

Permintaan eksternal masih berkontribusi negatif ke PDB. Ekspor dan impor turun tajam. Di sisi lain jasa produksi, sektor jasa dan manufaktur mengalami kontraksi. Pertambangan dan konstruksi juga turun.

2. Singapura

Secara basis kuartalan (QtQ), ekonomi Singapura mengalami kontraksi sebesar 42,9% pada kuartal II 2020 dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. Secara tahunan (YoY), ekonomi menyusut 13,2% pada kuartal yang berakhir 30 Juni.

Singapura merevisi perkiraan pertumbuhan ekonominya untuk 2020 menjadi kontraksi antara 5% sampai 7%. Pada bulan Mei sebelumnya, PDB Singapura diperkirakan akan menyusut antara 4%-7% tahun ini.

3. Filipina

Ekonomi Filipina masuk jurang resesi pertama dalam 29 tahun terakhir. Secara tahunan (YoY) PDB Filipina -16,6% di kuartal II 2020. Sebelumnya di kuartal I 2020, secara tahunan ekonomi juga -0,7%.

Secara kuartalan (QtQ), ekonomi Filipina di April hingga Juni juga -15,2%. Di kuartal I lalu dalam basis yang sama, ekonominya juga minus 5,1%.

4. Thailand

Ekonomi Thailand menunjukkan penurunan yang luar biasa sepanjang kuartal II-2020 akibat pandemi Covid-19 yang menghantam keras sektor pariwisata, ekspor, dan aktivitas ekonomi dalam negeri.

Dilansir dari Reuters, Senin (17/8/2020), pada kuartal II-2020, ekonomi Thailand tercatat minus 12,2% dibandingkan kuartal yang sama tahun sebelumnya (year on year/yoy). Ini merupakan penurunan atau kontraksi ekonomi terbesar dalam 22 tahun atau sejak krisis 1998.

Secara teknikal, Thailand sudah mengalami resesi, karena pada kuartal I-2020, ekonomi negeri gajah putih ini juga minus 2%. Pemerintah Thailand memprediksi ekonomi negaranya di tahun ini bakal minus 7,3-7,8%. Lebih parah dari proyeksi sebelumnya yaitu minus 5-6%.

5. Jepang

Perekonomian Jepang juga tak lepas dari resesi. Ekonomi negara ini sudah menyusut 27,8% di kuartal I 2020 secara tahunan (YoY) sebagaimana dikutip dari Trading Economics.

Pada kuartal II-2020, ekonomi Jepang terkontraksi -7,82% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/YoY). Jauh lebih dalam ketimbang kontraksi pada kuartal sebelumnya yaitu -0,62% YoY sekaligus menjadi yang terparah sejak 1979.

Sedangkan secara kuartalan yang disetahunkan (annualized), ekonomi Jepang menyusut -27,8%. Ini menjadi kontraksi paling dalam sepanjang sejarah modern Jepang. Ekonomi Negeri Sakura sudah berada di teritori negatif sejak kuartal IV-2019. Jadi Jepang bukan hanya resesi, tetapi terhisap lebih dalam di lumpur resesi.

6. Korea Selatan



Korea Selatan masuk jurang resesi setelah Bank Sentral Korea (BOK) menyebut ekonomi negatif kembali di kuartal II 2020. Di mana PDB - 3,3% (QtQ).

Sebelumnya di kuartal-I, ekonomi turun 1,3%. Ekspor barang dan jasa di mana ekonomi yang bergantung, anjlok 16,6%, terburuk sejak kuartal terakhir 1963.

Dalam basis tahunan (YoY), PDB negara ini di kuartal-II minus 2,9% dari periode yang sama tahun lalu. Tapi, di kuartal-I lalu, ekonomi tumbuh 1,4%.

7. Hong Kong

Hantu resesi belum meninggalkan Hong Kong. Ekonomi kota di bawah pemerintahan China Daratan itu kembali mengalami kontraksi. Di kuartal II ekonomi Hong Kong minus 9% (YoY). Di basis kuartalan (QtQ), ekonomi minus 0,1% di kuartal II-2020 ini.

Ini adalah kontraksi empat kuartal berturut-turut untuk negara pusat ekonomi global tersebut. Aktivitas ekonomi sudah susut sejak pertengahan 2019, saat protes besar-besaran massa anti-China terjadi selama berbulan-bulan.

8. Inggris

Inggris mencatat pertumbuhan terburuk sejak 2009. Kantor Statistik Nasional, menyebutkan dalam basis tahunan (YoY), ekonomi berkontraksi atau -21,7% di kuartal II.

Sebelumnya di basis yang sama pada kuartal I 2020, ekonomi -1,7%. Sedangkan dalam basis kuartalan (QtQ) ekonomi -20,4%, sementara di kuartal I -2,2%.

9. Polandia

Polandia juga mengalami resesi teknikal. Salah satu negara di Eropa ini bahkan mengalami resesi teknikal pertama sejak akhir era komunis, lebih dari tiga dekade lalu.

Menurut data yang diterbitkan kantor Statistik Polandia pada Jumat (14/8/2020) mengatakan jika aturan penguncian (lockdown) akibat penyebaran corona (Covid-19) menjadi penyebab Polandia mengalami resesi teknikal.

Perekonomian Polandia susut 8,9% di kuartal II 2020 dalam basis kuartalan (QtQ). Sebelumnya di kuartal I 2020, ekonomi -0,4%. Di basis tahunan (YoY) ekonomi Polandia di kuartal II 20202 -8,2%. Sebelumnya ekonomi tumbuh 2% di kuartal I 2020.

10. Jerman

PDB Jerman ekonomi terbesar di Eropa mengalami kontraksi atau -2% (YoY) pada kuartal I tahun ini. Kontraksi berlanjut di kuartal II, di mana ekonomi minus 10,1% (YoY). Di basis tahunan (YoY) ekonomi -11,7 di kuartal II. Sementara kuartal I kemarin, ekonomi -2,3%.

Ini merupakan kontraksi paling dalam yang dialami Jerman sejak pencatatan PDB secara kuartalan yang dimulai pada 1970 silam.

11. Prancis



Prancis resmi resesi setelah ekonomi di kuartal II tercatat -19% (YoY). Ekonomi sebelumnya telah susut 5,7% di kuartal I.

Dalam basis kuartalan (QtQ), ekonomi kuartal II -13,8%, sedangkan kuartal I -5,9%. Dalam basis ini kontraksi sudah terlihat sejak kuartal akhir 2019, di mana ekonomi -0,2%.

12. Italia

Akibat aturan penguncian (lockdown) total, ekonomi Italia jatuh dua kuartal berturut-turut. Di kuartal II -17,3% (YoY) sementara di kuartal I ekonomi -5,5%.

Di basis kuartalan ekonomi juga -12,4% (QtQ) di kuartal II dan -5,4 di kuartal I. Padahal, pada kuartal akhir 2019, ekonomi juga sudah minus 0,2%.

13. Spanyol

Senasib dengan Italia, ekonomi Spanyol juga terjerembab ke resesi akibat pandemi Covid-19. Secara QtQ, ekonomi -18,5% di kuartal II. Sebelumnya ekonomi -5,2% di kuartal I. Di basis tahunan (YoY), ekonomi kuartal II -22,1%. Di kuartal I, ekonomi -4,1%.

14. Austria

Austria mencatat pertumbuhan kuartal 1 minus 2,8% (YoY). Penurunan ini juga diikuti kuartal II di mana ekonomi -12,8%

15. Belgia

Belgia juga mencatat resesi. Negara itu mencatat ekonomi -14,5% di kuartal II 2020 (YoY).

Sebelumnya ekonomi juga -2,5% di kuartal I. Pandemi corona memukul negara itu.

16. Finlandia

Finlandia mencatat resesi setelah pertumbuhan dalam basis tahunan minus di kuartal II 2020, -4,9%. Pada kuartal I, ekonomi -1,1%

17. Latvia

Ekonomi Latvai dicatat Tranding Economics juga minus selama dua kuartal berturut-turut. Ini membuat negara itu resmi masuk ke jurang resesi.

Pada kuartal II (YoY) ekonomi -9,8%. Sementara pada kuartal I ekonomi -1,5%.

18. Lithuania

Ekonomi Lituania -3,8% di kuartal II 2020 (YoY). Pada kuartal I lalu ekonomi -2,4%.

19. Belanda

Belanda juga mencatat ekonomi resesi. Di mana pada kuartal II 2020 ekonomi -9,3% (YoY).

Ini melanjutkan angka buruk PDB pada kuartal I 2020. Sebelumnya ekonomi di tiga bulan awal 2020, -0,2%

20. Amerika Serikat

Amerika Serikat juga tak mau ketinggalan terjun ke jurang resesi. Perekonomian negeri Paman Sam yang dipimpin oleh Presiden Donald Trump ini mencatat -32,9% pada periode April - Juni (QtQ). Kontraksi ini jauh lebih tajam dari kuartal I yang tercatat -5%.

Demikian laporan dari Departemen Perdagangan AS yang baru dirilis 30 Juli lalu. Kontraksi tajam terjadi dalam konsumsi, ekspor, hingga investasi dan pengeluaran pemerintah. Meski begitu di basis tahunan (YoY), ekonomi AS di kuartal II -9,5%. Di kuartal I, ekonomi AS masih positif 0,3%.

21. Meksiko

Meksiko mencatat ekonomi minus 18,9% pada kuartal II 2020. Pada kuartal I, ekonomi negeri Telenovela -1,4%


Next Page
Eropa
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular