
Intip Data Impor Alutsista, Tank Meroket 48%

Jakarta, CNBC Indonesia - Pertahanan menjadi salah satu pos yang mendapat prioritas dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Tahun depan, nilai anggaran pertahanan direncanakan sebesar Rp 136,9 triliun.
Berikut rincian output yang akan dicapai oleh Kementerian Pertahanan Tahun Anggaran 2021:
1. Dukungan pengadaan Alutsista (Alat Utama Sistem Persenjataan) sebesar Rp 9.305,1 miliar (Rp 9,31 triliun).
2. Modernisasi dan harwat (pemeliharaan dan perawatan) Alutsista sebagai berikut:
- TNI AD sebesar Rp 2,65 triliun untuk pengadaan material dan Alutsista strategis, dan untuk perawatan Alutsista Arhanud, overhaul pesawat terbang dan heli angkut sebesar Rp 1,24 triliun, total Rp 3,89 triliun.
- TNI AL sebesar Rp 3,75 triliun, antara lain pengadaan kapal patroli cepat, dan peningkatan pesawat udara matra laut, serta Rp 4,28 triliun untuk pemeliharaan dan perawatan Alutsista dan komponen pendukung Alutsista, total Rp 8,03 triliun.
- TNI AU sebesar Rp 1,19 triliun, antara lain pengadaan Penangkal Serangan Udara (PSU) dan material pendukung, serta pemeliharaan dan perawatan pesawat tempur sebesar Rp 7 triliun, total Rp 8,19 triliun.
Saat ini, industri dalam negeri belum bisa memenuhi kebutuhan tersebut. Oleh karena itu, kebutuhan harus dipenuhi melalui impor.
Mengutip data Badan Pusat Statistik, impor tank dan kendaraan tempur lainnya serta suku cadang (HS 87100000) sepanjang Januari-Mei 2020 adalah US$ 220,14 juta. Melonjak 48,54% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Kemudian, Indonesia juga mendatangkan persenjataan artileri (HS 93011000) dari negara lain. Pada Januari-Mei 2020, nilainya adalah US$ 1,05 juta.
Ada pula impor senjata militer lainnya selain revolver dan pistol (HS 93019000) dengan nilai US$ 65,35 juta. Meroket 630,17% dibandingkan Januari-Mei 2019.
(aji/aji)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Terbongkar Inisial Mafia Alutsista di RI, Siapa Dia?