Mampukah AS dan China Menghindari Resesi?

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
20 August 2020 19:44
money changer
Ilustrasi Money Changer (REUTERS/Johannes P. Christo)

Meski sudah ada puluhan negara jatuh ke jurang resesi, tetapi dua perekonomian terbesar di planet bumi yaitu Amerika Serikat (AS) dan China belum masuk ke sana. Secara year-on-year (YoY), ekonomi China tumbuh 3,2% pada kuartal II-2020 setelah terkontraksi -6,8% pada kuartal sebelumnya.

Sementara AS memang mencatatkan kontraksi PDB sebesar 9,5% YoY pada kuartal II-2020. Namun pada kuartal sebelumnya ekonomi Negeri Adikuasa masih tumbuh 0,3% YoY.

Ke depan, sebesar apa peluang resesi di AS dan China? Dalam kasus AS, sepertinya probabilitas terjadinya resesi semakin kecil.

Menurut proyeksi Bank Sentral AS (The Federal Reserve/The Fed) cabang New York, peluang resesi dalam 12 bulan ke depan (Juli 2021) adalah 19,98%. Kemungkinan resesi di AS dalam tren menurun.

Tanda-tanda kebangkitan ekonomi AS memang semakin terasa. Salah satunya adalah dari aktivitas manufaktur yang tercermin di Purchasing Managers' Index (PMI).

PMI menggunakan angka 50 sebagai titik start. Kalau angkanya di atas 50, artinya dunia usaha sudah percaya diri dan siap berekspansi.

Skor PMI manufaktur AS bulan lalu adalah 50,9, dan bulan ini diperkirakan naik menjadi 52. Industriawan di Negeri Paman Sam sepertinya semakin pede.

Bagaimana dengan China? Seperti halnya di AS, China pun menunjukkan tanda-tanda pemulihan.

Li Keqiang, Perdana Menteri China yang juga seorang ekonom, memperkenalkan China Momentum Index (CMI) yang merupakan instrumen untuk mengukur arah perekonomian ke depan. Indeks ini menggabungkan konsumsi listrik, pengiriman barang, dan kredit perbankan.

Pada Maret, skor CMI adalah 1,034. Ini menjadi yang terendah sejak CMI diperkenalkan pada 2003. Namun sebulan kemudian, CMI mulai merangkak naik menjadi 1,227. Dengan aktivitas ekonomi China yang semakin semarak, maka ke depan indeks ini kemungkinan bakal semakin meningkat.

chinaRefinitiv

Dengan statusnya sebagai dua kekuatan terbesar, kebangkitan ekonomi AS dan China tentu akan menentukan nasib dunia. Saat keduanya bisa terhindar dari resesi (atau dalam kasus AS setidaknya resesi tidak berlangsung terlalu lama), maka ada harapan ekonomi dunia akan mengikuti.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/roy)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular