Sri Mulyani: Jangan Pernah Taken For Granted Nasib RI!

Lidya Julita Sembiring, CNBC Indonesia
20 August 2020 11:50
Menteri Keuangan Sri Mulyani (Tangkapan Layar Youtube)
Foto: Menteri Keuangan Sri Mulyani (Tangkapan Layar Youtube)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati meminta seluruh jajaran Kementerian Keuangan (Kemenkeu) untuk tidak menerima nasib Indonesia begitu saja.

Ia berharap jajarannya bisa lebih memaknai arti Kemerdekaan Indonesia bukan hanya menerima.

"Saya ingin sampaikan sebagai refleksi 75 tahun dan juga ini memberi peringatan pada diri saya sendiri, never taken for granted [jangan terima begitu saja], jangan pernah perlakukan seolah-olah itu sudah seharusnya begitu terhadap nasib dan negara bangsa RI ini," ujarnya dalam town hall meeting Kemenkeu, Rabu (19/8/2020) malam.

Menurutnya, tidak ada satupun jajaran Kemenkeu yang lahir sebelum Kemerdekaan RI, sehingga tidak merasakan bagaimana rasanya dijajah oleh negara lain.

Oleh karenanya, banyak yang hanya menerima fakta bahwa ia lahir di Indonesia yang sudah merdeka.

"Selama hidup kita sudah hidup dan menghirup kemerdekaan, kita sering rasakan dan bahkan taken for granted, menerima seolah-olah itu adalah sebuah realita, fakta yang nggak akan berubah. Ya Indonesia merdeka dari saya lahir, ya dan akan selamanya begitu, Indonesia sudah begitu dari sananya. Karena kita tidak dilahirkan dalam periode dimana kita hadapi ancaman eksistensi Indonesia versus non Indonesia," kata dia.

"Dalam ruangan ini nggak ada lahir sebelum kemerdekaan, nggak pernah lihat Belanda dan Jepang sebagai penjajah. Yang kita kenal Belanda bahkan sebagian dari anda sekolah di sana sekarang dan sering foto-foto dengan riang, Anda yang lulusan dari Jepang cukup banyak," tambahnya.

Lanjutnya, semua jajaran Kemenkeu saat ini terutama kaum milenial hanya mendengar cerita perjuangan mendapatkan Kemerdekaan sebagai sebuah hal yang biasa tanpa merasakan sesuatu yang spesial.

Dengan demikian, menjadi orang Indonesia bukan hal yang perlu diperdebatkan karena tidak merasakan masa sulit sebelum kemerdekaan.

"Artinya untuk menjadi Indonesia, being Indonesia itu seolah-olah bukan sesuatu yang perlu dipermasalahkan lagi," lanjutnya.

"Padahal sebuah negara atau bangsa itu lahir dari kesamaan ide dan pengalaman pendiri kita."

"Kesamaan pengalaman yakni dijajah dan ingin merdekakan diri kita. Perjuangannya dengan pengorbanan darah, air mata dan jiwa dan kita kalau ngomong hari ini seperti sesuatu yang casual, padahal pada masa itu mungkin sebagian dari orang tua kita bisa bercerita cukup detail apa rasanya dijajah dan bagaimana rasanya perjuangkan kemerdekaan dan bagaimana cita-cita dan harapan mereka besar miliki sebuah negara merdeka namanya Indonesia," tutur Sri Mulyani.


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sri Mulyani Bentuk Komite Audit PNS

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular