RI Belum Bisa Kalahkan Thailand Sebagai Raja Otomotif ASEAN

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
14 August 2020 19:18
Sales marketing menawarkan produk mobil di Tunas Daihatsu Tebet, Jakarta, Selasa (16/6). Pandemi corona membuat angka penjualan mobil di Indonesia mengalami penurunan drastis. Penjualan mobil bulan lalu anjlok hingga 95 persen bila periode yang sama tahun 2019.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang diperoleh detikOto dari PT Astra International Tbk, pada bulan kelima tahun 2020, industri otomotif hanya mampu mengirim 3.551 unit mobil baru. Angka ini merosot 95 % dibanding bulan Mei 2019, di mana saat itu mencapai 84.109 unit. Angka ini merupakan penjualan berupa wholesales atau distribusi dari pabrik ke dealer. Seperti diketahui, banyak pabrik otomotif di Indonesia yang berhenti produksi sementara di tengah pandemi COVID-19. Wajar jika distribusinya pada Mei 2020 anjlok drastis. Adapun mengatasi penurunan banyak pabrikan otomotif  menawarkan paket penjualan khusus demi mendongkrak penjualan. Rendi selaku supervisor di Tunas Daihatsu Tebet mengatakan
Foto: Penjualan Kendaraan (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang mengakui industri otomotif Indonesia masih kalah oleh negara tetangga sekaliber Thailand. Pasar yang besar dari dalam negeri nyatanya tidak mampu menjadikan industri dalam negeri menjadi produsen terbesar.

"Dalam konteks pasar otomotif, Indonesia adalah pasar terbesar di Asia Tenggara. Di 2019, lebih dari 1 juta kendaraan dijual di dalam negeri. Dan 300 ribu telah diekspor ke seluruh dunia. Namun secara produksi kita harus akui, Indonesia masih kalah di bawah Thailand," kata Agus dalam Indonesia Otomotif Online Festival, Jumat (14/8).

Pada tahun 2019 lalu, Thailand mampu memproduksi mobil sebanyak 2.013.710 unit. Jauh lebih besar dibanding Indonesia yang hanya di angka 1.286.848 unit. Potensi ini bisa jeblok setelah industri otomotif dalam negeri kembali dihajar oleh pandemi Covid-19.

Federation of Thai Industry (FTI) memperkirakan produksi mobil Thailand bakal terkontraksi 37% dibanding tahun lalu, atau mencapai 1,33 juta unit. Jumlah ini bahkan lebih besar dibanding produksi dalam negeri Indonesia di masa normal.

Sebaliknya, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) memperkirakan produksi mobil tahun ini turun setengahnya atau sekitar 600 ribu saja.

"Untuk itu pemerintah mendorong agar pabrikan otomotif memanfaatkan FTA (Perjanjian Perdagangan Bebas) antara Indonesia dan negara-negara lain, khususnya di sentra Amerika, Amerika Selatan, Afrika dan tentu Australia dalam mengembangkan pasar," katanya.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Luhut 'Sentil' Pabrik Mobil RI, Ini Respons Produsen Mobil

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular