Internasional

Jreng! 'Adu Mulut' Kamala Harris vs Donald Trump Dimulai

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
13 August 2020 08:28
U.S. Senator and Democratic presidential hopeful Kamala Harris campaigns at a town hall in North Charleston, South Carolina, U.S., February 15, 2019.  REUTERS/Elijah Nouvelage
Foto: Senator dan calon presiden dari Partai Demokrat AS, Kamala Harris, berkampanye di sebuah pertemuan balai kota di Charleston Utara (REUTERS/Elijah Nouvelage)

Jakarta, CNBC Indonesia - Senator Kamala Harris menjadi wakil calon presiden Joe Biden dari Demokrat untuk melawan petahana Donald Trump dalam pemilu AS November nanti. Ia pun sudah   melakukan debut kampanye pada Rabu (12/8/2020).

Dalam kesempatan itu, Kamala menyampaikan kritik pedas pada Trump. Sebagaimana disampaikan Reuters, Kamala menyebut Trump yang dari Partai Republik, gagal total dari awal dalam penanganan virus corona (Covid-19).

Kamala menyebut Trump telah membahayakan orang Amerika dengan tidak menanggapi pandemi secara serius. Bahkan menjerumuskan ke dalam krisis ekonomi di tengah masalah ketidakadilan rasial dan sosial yang terjadi.

"Amerika berteriak untuk kepemimpinan, namun kami memiliki presiden yang lebih peduli tentang dirinya sendiri daripada orang-orang yang memilihnya. Seorang presiden yang membuat setiap tantangan yang kita hadapi menjadi lebih sulit untuk diselesaikan," kata Kamala di acara peringatan ketiga unjuk rasa "Unite the Right" di Charlottesville, Virginia, di East Coast.

Dalam kesempatan lain, Kamala juga menyebut bahwa alasan AS memiliki wabah corona terbanyak di dunia adalah karena Trump telah menolak melakukan tes. Ia, sebut Kamala, tidak menjalankan protokol kesehatan dengan benar.

"Virus ini telah memengaruhi hampir setiap negara, tetapi ada alasan mengapa virus ini melanda Amerika lebih buruk daripada negara maju lainnya. Itu karena kegagalan Trump untuk menganggapnya serius sejak awal," katanya lagi dikutip CNBC International.

"Penolakannya untuk melakukan pengujian dan menjalankannya, sikapnya yang jungkir balik pada jarak sosial dan memakai masker, keyakinan delusinya bahwa dia tahu lebih baik daripada para ahli - semua itu adalah alasan dan alasan seorang warga Amerika meninggal karena COVID-19 setiap 80 detik sekali."

Kritik yang dilayangkan Kamala disampaikan setelah sebelumnya pada Selasa (11/8/2020), Trump melayangkan kritik pada wanita yang adalah keturunan warga kulit hitam tersebut. Trump bahkan menyebut Kamala "jahat".

Ia mengatakan hal tersebut saat   menceritakan pemukulan terhadap calon mahkamah agung Brett Kavanaugh pada tahun 2018. Istilah "jahat" sebelumnya sering Trump lontarkan pada lawannya di pemilu tahun 2016, Hillary Clinton.

"Dia sangat, sangat jahat ... dia mungkin lebih jahat daripada Pocahontas bagi Joe Biden. Dia sangat tidak menghormati Joe Biden. Dan sulit untuk memilih seseorang yang tidak sopan," kata Trump.

Namun demikian apa yang disampaikan Trump bertolak belakang dengan apa yang diutarakan Biden. Saat memperkenalkan Kamala sebagai calon wakil presiden, Biden mengatakan dia membuat "pilihan yang tepat" soal Kamala untuk bergabung dengan kampanyenya.

"Saya tidak ragu bahwa saya memilih orang yang tepat untuk bergabung dengan saya sebagai wakil presiden Amerika Serikat berikutnya, dan itu adalah Senator Kamala Harris," kata Biden saat memperkenalkan Kamala, yang duduk di belakangnya di atas panggung untuk menonton pidato Biden .

"Dia siap melakukan pekerjaan ini sejak hari pertama. Kami berdua siap untuk bekerja membangun kembali bangsa ini," katanya.


(res)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Siapa Kamala Harris, 'The Next Obama' di Pemilu AS?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular