
PDB Q2 Minus 5,32%, Jokowi: Mudah-mudahan Q3 Tumbuh Positif

Bandung, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo mengharapkan berbagai stimulus yang diberikan kepada masyarakat, terutama menengah ke bawah, dapat berimplikasi terhadap produk domestik bruto (PDB) secara keseluruhan.
Demikian disampaikan Jokowi saat meninjau Posko Penanganan Covid-19 Provinsi Jawa Barat di Kota Bandung, Selasa (11/8/2020).
"Kita harapkan stimulus ekonomi kita terutama menengah bawah bisa diberikan sehingga ada daya beli. Konsumsi domestik naik, diharapkan pertumbuhan ekonomi nasional akan tumbuh lebih baik dari kuartal kemarin," katanya.
"Di kuartal kedua kita masuk minus dari 2,97% langsung minus 5,32%. Ini hati-hati tadi di Jabar minus 5,9. Ini hati-hati tapi saya optimis di kuartal III lebih baik dari kuartal II. Kita harapkan tumbuh positif tapi perlu kerja keras," lanjut Jokowi.
Dalam kesempatan itu, eks wali kota Solo meminta agar bupati dan wali kota, segera membelanjakan anggaran belanja daerah.
"Secara nasional saya masih lihat anggaran anggaran itu masih berada di bank, APBD masih Rp 170 triliun di bank, perlu kecepatan, terutama di kuartal III.
"Kuncinya Juli, Agustus, September supaya nggak masuk kategori resesi ekonomi," ujar Jokowi.
"Juli, Agustus, September sangat menentukan, begitu kita belanjakan segera mungkin kemungkinan kembali ke positif. Masih ada peluang," lanjutnya.
Pada Rabu lalu, BPS mengumumkan angka pertumbuhan ekonomi Indonesia atau PDB kuartal II-2020. Seperti sudah prediksi banyak kalangan, ekonomi Indonesia di kuartal II-2020 terkontraksi, dan itu menjadi kenyataan.
BPS mencatat, ekonomi Indonesia triwulan II-2020 terhadap triwulan II-2019 terkontraksi pertumbuhan 5,32% (y-on-y), ekonomi Indonesia triwulan II-2020 terhadap triwulan sebelumnya terkontraksi pertumbuhan 4,19% (q-to-q), dan ekonomi Indonesia semester I-2020 terhadap semester I-2019 terkontraksi 1,26% (c-to-c).
(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ekonomi Cuma Tumbuh 2,97%, Ini Respons Jokowi