Sandiaga Uno 'Ramal' PDB Q3-2020 Bisa Minus, RI Resesi?

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
09 August 2020 13:40
Sandiaga Salahuddin Uno mengikuti seminar dan diskusi mengenai Kewirausahaan di Kerinci, Jambi. (Dok Tim Media Sandiaga Uno)
Foto: Sandiaga Salahuddin Uno (Dokumentasi Tim Media Sandiaga Uno)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pengusaha nasional Sandiaga Uno memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2020 berada di rentang -2% hingga 1%. Hal itu disampaikan Sandiaga saat ditemui di Nur Corner, Jalan Jenggala II, Selong, Kebayoran Baru, Kota Jakarta Selatan, Minggu (9/8/2020).

Menurut dia, perekonomian Indonesia masih berpotensi tumbuh minus pada kuartal III mendatang.

"Mudah-mudahan kalau negatif juga gak terlalu dalam banget," ujar Sandiaga seperti dilihat di laman https://20.detik.com, Minggu (9/8/2020).

"Ya misalnya kalau saya bisa menebak ya angkanya... mungkin kalau saya bisa lihat antara minus -2% sampai plus 1% lah," lanjut politikus Partai Gerakan Indonesia Raya tersebut.

Pada Rabu lalu, BPS mengumumkan angka pertumbuhan ekonomi Indonesia atau PDB kuartal II-2020. Seperti sudah prediksi banyak kalangan, ekonomi Indonesia di kuartal II-2020 terkontraksi, dan itu menjadi kenyataan.



BPS mencatat, ekonomi Indonesia triwulan II-2020 terhadap triwulan II-2019 terkontraksi pertumbuhan 5,32% (y-on-y), ekonomi Indonesia triwulan II-2020 terhadap triwulan sebelumnya terkontraksi pertumbuhan 4,19% (q-to-q), dan ekonomi Indonesia semester I-2020 terhadap semester I-2019 terkontraksi 1,26% (c-to-c).

Kemarin, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan pidato kunci dalam Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) yang digelar di Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Dalam kesempatan itu, Jokowi optimistis, sejalan dengan kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang mulai dilonggarkan, perekonomian Indonesia akan mulai bangkit di kuartal ketiga tahun ini.

"Tapi kita tidak boleh menyerah, kita harus berupaya agar di kuartal III kita bangkit, kita bisa rebound sehingga tidak jatuh ke jurang resesi," kata Jokowi.

Oleh sebab itu, dengan jumlah penduduk 260 juta orang, menggenjot konsumsi domestik akan menjadi kunci Indonesia keluar dari jurang resesi.

"Jumlah penduduk 260 juta adalah kekuatan besar. Jumlah usia produktif kekuatan produktif negara kita, kita lihat apa saja yang menjadi kekuatan kita," ujar Jokowi.


(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article AHY, Sandi Uno, dan Mereka yang Beri Ramalan Seram RI Resesi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular