Efek Covid-19

Jokowi: Tinggalkan Cara Lama, Ganti Channel ke Extraordinary!

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
08 August 2020 15:15
Presiden Joko Widodo kembali menggelar rapat terbatas yang membahas penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional bersama jajarannya di Istana Merdeka. (Foto: Kris - Biro Pers Sekretariat Presiden)
Foto: Presiden Joko Widodo kembali menggelar rapat terbatas yang membahas penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional bersama jajarannya di Istana Merdeka. (Foto: Kris - Biro Pers Sekretariat Presiden)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo menyatakan krisis pandemi Covid-19 menjadi pelajaran yang berharga untuk melakukan transformasi di semua bidang.

Hal ini disampaikan Presiden, dalam pidatonya di acara Kongres Luar Biasa Partai Gerindra, Sabtu (8/8/2020). Di tengah situasi yang berat dan dialami hampir semua negara dan belum pernah diperkirakan sebelumnya.

"Krisis yang sedang kita hadapi memberi pelajaran berharga, yang kurang kita perbaiki, yang lemah kita perkuat, yang lambat kita percepat. Inilah momentum, saatnya kita melakukan transformasi, meninggalkan cara-cara lama, membangkitkan kekuatan kita sendiri, serta melakukan kompatan-lompatan kemajuan," kata Jokowi.

Salah satu transformasi yang disiapkan, contohnya adalah memperkuat ketahanan di bidang pangan. Sebelumnya, Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) sudah memperingatkan, pandemi Covid-19, selain menyebabkan krisis di bidang kesehatan dan menjalar ke perekonomian, juga bisa menyebabkan krisis pangan.

"FAO telah memperingatkan, pandemi Covid-19 bisa berdampak kepada krisis pangan. Karena itu saya telah menugaskan Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan untuk memperkuat Cadangan Strategis Pangan Nasional yang segera kita bangun di Kalimantan Tengah, sehingga kita mampu memproduksi sendiri apa yang menjadi kebutuhan pangan kita," kata Presiden Jokowi.

Tidak hanya itu, dalam kesempatan sebelumnya, Kepala Negara juga seringkali mengingatkan jajarannya agar bekerja lebih keras lagi, memiliki sense of crisis.

"Pada kondisi krisis, kita harusnya kerja lebih keras lagi. Jangan kerja biasa-biasa saja. Kerja lebih keras dan kerja lebih cepat," tegas Jokowi dalam rapat terbatas, Selasa (7/7/2020).

Ia mendorong agar para pembantunya tidak hanya bekerja dengan menggunakan cara-cara yang biasa, tapi membuat terobosan dalam melaksanakan prosedur, misalnya dengan menerapkan smart shortcut.

"Kita harus ganti channel dari ordinary pindah channel ke extraordinary. Dari cara-cara yang sebelumnya rumit, ganti channel ke cara-cara cepat dan cara-cara yang sederhana," katanya.


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi: Saya Tak Berminat Jadi Presiden Tiga Periode!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular