Internasional

Akankah Malaysia Jatuh Ke Resesi? Ini Kata Mahathir

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
07 August 2020 18:45
In this Saturday, Feb. 22, 2020, photo, Malaysian Prime Minister Mahathir Mohamad, gesture as he speaks during a press conference in Putrajaya, Malaysia. Mahathir has tendered his resignation to the king, his office reported Monday. (AP Photo/Vincent Thian)
Foto: Mahathir Mohamad (AP Photo/Vincent Thian)

Jakarta, CNBC Indonesia - Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohammad buka suara soal kemungkinan keadaan ekonomiĀ Malaysia di kuartal II, setelah pada kuartal pertama mencatatkan perlambatan signifikan.

Dalam wawancara khusus dengan CNBC Indonesia pada Jumat (7/8/2020), Mahathir mengatakan masih optimis akan pertumbuhan ekonomi Malaysia di tengah pandemi corona (COVID-19). Sebab negara telah melakukan langkah-langkah pencegahan yang berhasil mengurangi penyebaran wabah asal Wuhan, China itu.

"Karena kami lebih berhasil dalam mengurangi penyebaran ini, sekarang ini kami bisa membolehkan warga keluar rumah dan melakukan kegiatan bisnis dan industri. Tetapi ini tertentu saja, ada yang boleh ada yang tidak." jelasnya.

Ia mengatakan bahwa langkah-langkah pencegahan merupakan salah satu hal utama yang perlu dilakukan agar wabah bisa dikendalikan dan ekonomi bisa kembali bergerak.

"Misalnya kalau industri pariwisata, kita perlu awasi pengunjung hotel apa mereka datang dari dalam atau luar negeri, atau mereka terjangkit atau tidak ..." paparnya.

Ia juga mengakui bahwa ekonomi Malaysia telah cukup terdampak wabah yang belum memiliki vaksin maupun obat tersebut. Di mana banyak terjadi pengurangan pekerja di dalam industri pariwisata. Hal ini mempengaruhi ekonomi karena pariwisata menyumbang hampir 1/3 pendapatan ekonomi Malaysia, jelasnya.

"Dengan berkurangnya industri pariwisata, Malaysia akan mengalami kemerosotan ekonomi." katanya. "Kalau kita bisa kendalikan perkembangan penyakit ini, misalnya tidak ada second wave, kalau dijaga itu maka kalau pun kita akan terus merosot tetapi mungkin tidak sampai pada tahap resesi.

"Jadi kita harap demikian karena Malaysia tidak besar dan kita mempunyai kemudahan seperti Rumah Sakit dan tempat-tempat karantina dan sebagainya." terangnya lagi.

Lebih lanjut ia pun mengatakan optimis Malaysia bisa jadi negara maju. Namun, itu hanya bisa terjadi jika ekonomi tetap tumbuh di kisaran 7%-8% per tahunnya.

"Sebenarnya selama saya jadi Perdana Menteri, keadaan dunia agak lebih stabil daripada sekarang. Tidak ada kejatuhan, tidak ada peperangan yang dahsyat, tidak ada trade war dan sebagainya. Dalam keadaan itu kita lihat ekonomi Malaysia memang tumbuh dengan baik, 8% misalnya.

"Jadi jika kita bisa terus tumbuh sebanyak 8% ataupun 7% dalam jangka 30 tahun maka kita akan menjadi negara maju dan caranya sudah kita umumkan yaitu kita bertumpu pada industri pertanian, kelapa sawit dan juga dalam bidang industri terutama industri baru yang lebih bertumpu pada pengetahuan daripada skill yang ada di tangan. Jadi dengan itu kita berpendapat kalau bisa kita teruskan kebijakan ini, negara akan maju dan kita akan mengalami pertumbuhan ekonomi yang baik."

[Gambas:Video CNBC]


(res/res)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Mahathir Sebut Malaysia Harus Klaim Kepri RI, Apa Kata Kemlu?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular