
Duh! Ada Ramalan Nggak Enak soal Ekonomi ASEAN

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketidakpastian global diyakini akan membatasi tingkat pemulihan ekonomi negara Asia Tenggara (ASEAN). Bahkan, model pertumbuhan akan berbentuk kurva U.
Kurva U menunjukkan grafik pemulihan ekonomi yang berjalan lambat. Resesi mungkin akan berjalan lebih lama sebelum pulih secara bertahap.
"Secara umum ... bentuk pemulihan berbentuk U," kata Kepala Ekonom Nomura untuk ASEAN Euben Paracuelles dikutip dari CNBC International, Kamis (6/8/2020).
"Masih penuh resiko dan cenderung ke sisi negatif."
Ia menyoroti empat negara. Thailand, Singapura, Filipina dan Indonesia.
Ekonomi Thailand misalnya akan terpukul karena pariwisata belum akan pulih. Turis akan berpikir dua kali untuk melakukan perjalanan, sampai pembatasan sosial dilonggarkan atau vaksi tersedia.
Sementara itu, Singapura mungkin akan terganggu pemulihannya karena lemahnya permintaan luar negeri untuk barang dan jasa negara itu. Ekonomi Singapura bergantung pada permintaan eksternal mengingat pasar domestik sangat minim.
Khusus Filipina dan Indonesia, ia berujar kedua negara menghadapi urgency yang lebih besar dalam mendukung ekonomi masing-masing. Filipina misalnya, dikatakannya belum mengeluarkan banyak stimulus untuk meningkatkan perekonomian.
"Saya khawatir itu akan menimbulkan lebih banyak kekhawatiran, ketidakpastian bisnis akan tetap tinggi dan jadi menghambat pemulihan," katanya.
Sementara Indonesia, Ia mengatakan pengendalian wabah harus menjadi kunci. Semakin lama pemerintah mengendalikan Covid-19, maka semakin sulit langkah-langkah stimulus membuahkan hasil ke perekonomian.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 3 Pilar ASEAN Matters Bawa Ekonomi Kawasan Bisa Tumbuh Pesat