
Bos IMF Jatuh Cinta Sama ASEAN, Ini Alasannya!

Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Kristalina Georgieva mengungkapkan rasa cintanya terhadap ASEAN.
Ternyata, rasa cintanya ini karena ASEAN merupakan organisasi negara-negara kawasan yang muncul dari perbedaan budaya, bahasa, dan ras. Namun, hingga kini masih terus bisa bertahan menjaga keamanan dan ekonomi di kawasan Asia Tenggara.
"Jadi pesan saya untuk semuanya di sini untuk negara-negara ASEAN, saya cinta kalian semua," kata Kristalina dalam Plenary Session ASEAN-Indo Pacific Forum (AIPF) di Hotel Mulia Jakarta, dikutip Rabu (6/9/2023)
"Untuk orang seperti saya, yang harus duduk di kantor, perekonomian dunia penuh dengan masalah, lalu saya naik pesawat, saya datang ke Jakarta dan saya sangat terangkat oleh ASEAN," tuturnya.
Oleh sebab itu, dengan karakteristik ASEAN yang sangat beragam, Kristalina menekankan, tidak ada yang lebih kompeten selain negara-negara di kawasan ASEAN yang berhak menyatakan pentingnya kerja sama internasional.
"Pesan terpenting dari saya untuk ASEAN adalah bicaralah dengan lantang dan jelas tentang pentingnya kerja sama internasional. Karena tidak ada yang lebih cocok dibanding kalian karena kalian menganut keberagaman dan kalian memiliki kesatuan berdasarkan keberagaman," ucap Kristalina.
Kristalina pun memuji pertumbuhan ekonomi ASEAN yang kuat dan dia bersikukuh ASEAN harus melanjutkan pertumbuhannya secara dinamis.
Seperti diketahui, pertumbuhan global tahun ini 3%. Sementara itu, ASEAN diperkirakan mencapai 4,5% atau 4,6%. Hal ini akan berlanjut hingga tahun depan. Oleh karena itu, mempertahankan momentum pertumbuhan ini sangatlah penting.
"Izinkan saya memberikan kabar baik tentang ASEAN. ASEAN harus terus tumbuh secara dinamis. Ini adalah titik terang di cakrawala yang agak redup," papar Kristalina.
Untuk mempertahankan pertumbuhan ini, Kristalina menilai ASEAN membutuhkan beberapa aspek yang perlu dibenahi. Pertama, stabilitas makroekonomi dan keuangan sehingga terdapat kepercayaan konsumen dan investor.
"Ini telah membantu Anda jauh sebelum pandemi terjadi. Hal ini harus tetap demikian. Dan di sinilah pilihan sulit itu datang," ungkapnya.
Dia mencontohkan posisi Menteri Keuangan RI Sri Mulyani yang perlu menyeimbangkan, di satu sisi membantu masyarakat paling rentan di Indonesia, memberikan insentif kepada dunia usaha, dan di sisi lain membangun penyangga terhadap guncangan di masa depan.
Kedua, pastikan pajak dipungut secara penuh, hilangkan penghindaran pajak, dan konsentrasikan belanja publik di tempat yang akan memberikan dampak terbesar.
"Dan itu poin kedua saya, berinvestasilah pada pendidikan dan keterampilan. Masyarakat negara-negara ASEAN harus memiliki keterampilan masa depan. Karena kita tahu AI sudah ada di sini," ujarnya.
(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Strategi Jitu Jadikan ASEAN Global Supply Chain