Harga Mobil Bekas Lagi Murah Meriah, Pedagang Menderita

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
03 August 2020 16:37
Gudang penyimpanan kendaraan Mobil PT Pegadaian, Jakarta Timur, Selasa, 19/5/20. Sejak bulan Maret sampai bulan Mei 2020 menggadaikan kendaraan mengalami kenaikan yang signifikan akibatkan pandemi virus Corona. (CNBC Indonesia/Trisusilo))
Foto: Gudang penyimpanan kendaraan Mobil PT Pegadaian, Jakarta Timur, Selasa, 19/5/20. Sejak bulan Maret sampai bulan Mei 2020 menggadaikan kendaraan mengalami kenaikan yang signifikan akibatkan pandemi virus Corona. (CNBC Indonesia/Trisusilo))

Jakarta, CNBC Indonesia - Penjual mobil bekas harus rela menjual mobil dengan kondisi rugi, terutama mobil-mobil stok lama. Para pedagang telanjur membeli mobil dengan harga tinggi.

Pemilik Nava Sukses Motor yang berada di Jl. Madrasah No. 23, Cilandak, Jakarta Selatan, Fahmi mengatakan penjual mau tidak mau harus menjual mobil bekasnya dengan kondisi rugi. Jika tidak, maka perputaran bisnis mereka tak jalan.

"Harga beli kita dulu nggak mungkin mengejar harga pasaran sekarang," jelas Fahmi kepada CNBC Indonesia, Senin (03/08/2020).

Ia mencontohkan ketika membeli Honda Mobilio RS 2014 beberapa waktu lalu, ia menebus dengan harga Rp 120 juta. Ia biasanya menjual kembali di kisaran harga Rp 140 juta. Namun, saat ini harga jual sulit untuk seperti dulu sebelum pandemi covid-19. Fahmi mengatasinya dengan menawarkan dengan harga sama dengan pembelian bahkan lebih rendah lagi asalkan bisa terjual.

"Walaupun DP kita turunkan, tapi tetap harga jual sekarang. Nggak bisa ditekan gede, harga untuk balik dulu nggak mungkin (dalam waktu cepat)," sebutnya.

Ia menerapkan strategi 'subsidi silang' yaitu sejumlah mobil yang dibelinya pada harga jatuh saat ini bisa mensubsidi mobil lainnya, karena ada margin keuntungan meski tidak besar.

"Pasti semua showroom kayak gini. Strategi sama tapi hasilnya beda-beda. Untuk modal lagi, kalau nggak muter repot juga," jelasnya


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Punya Budget Rp 65 Juta? Mobil Bekas Tahun 2016 Jadi Pilihan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular