
Hore! Sekarang Bisa Beli Valas & Obligasi di Digibank

Jakarta, CNBC Indonesia- PT Bank DBS Indonesia melalui Digibank meluncurkan dua fitur terbarunya yakni Rekening Valas dan Obligasi Pasar Sekunder. Fitur terbaru semakin memudahkan nasabah bank untuk mengakses layanan perbankan secara aman, dan memberikan pilihan dalam mengelola keuangan dan berinvestasi.
Managing Director, Head of Digital Banking, PT Bank DBS Indonesia, Leonardo Koesmanto mengatakan dari banyaknya instrumen investasi yang ada, digibank by DBS mempermudah nasabah dalam menentukan investasi yang aman, minim risiko, dan likuid sehingga dapat digunakan sebagai dana darurat dalam keadaan mendesak. Fitur ini juga sesuai dengan kondisi pandemi ini, dan masyarakat disarankan mengurangi kontak fisik untuk mencegah penularan serta menjalankan new normal.
"Kami menyadari bahwa peran perbankan digital, dalam hal ini digibank, untuk membuka akses keuangan yang mudah, cepat, dan aman. Melalui kampanye #SemuaPastiBisa, setiap orang memiliki kesempatan yang sama terhadap akses layanan keuangan yang dibutuhkan dalam menyiapkan dana darurat, bahkan mengembangkannya lebih jauh lagi dengan proses yang 100% digital from end-to-end," ujar Leonardo dalam siaran resminya, Kamis (30/07/2020).
Melalui fitur Rekening Valas serta Obligasi Pasar Sekunder, maka nasabah dapat memperluas instrumen investasi yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Dalam fitur Rekening Valas, nasabah dapat menabung dalam 10 mata uang asing seperti USD (dolar Amerika), SGD (dolar Singapura), AUD (dolar Australia), EUR (Euro), HKD (dolar Hong Kong), CAD (dolar Kanada), GBP (Poundsterling), NZD (Dolar New Zeland), JPY (Yen), CHF (Swiss Franc) hanya dengan satu akun rekening dan mengelola dana yang dimiliki karena nilai tukar dan bunga yang kompetitif.
Leonardo mengatakan fitur ini juga cocok untuk berbagai transaksi dengan kebutuhan dalam mata uang asing, mengantisipasi perubahan nilai tukar, dan sebagai diversifikasi investasi untuk mengurangi risiko. Sedangkan melalui fitur Obligasi Pasar Sekunder nasabah dapat berinvestasi di pasar sekunder mulai dari Rp 1 juta sehingga terjangkau oleh nasabah yang hendak memulai investasi untuk mempersiapkan kebutuhan dana daruratnya.
Head of Advisory and Digital Investment, PT Bank DBS Indonesia, Djoko Soelistyo mengatakan sebelumnya pasar sekunder hanya dapat diakses oleh investor dengan modal yang cukup besar. Hingga saat ini, digibank merupakan satu-satunya perbankan digital yang dapat memberikan beragam pilihan akses investasi mulai dari Rp1 juta saja. Nasabah cukup membuat Single Investor Identification (SID) dan melanjutkan pembelian hingga penjualan obligasi cukup dari aplikasi digibank.
Fitur ini memudahkan masyarakat memilih instrumen investasi yang bisa dijadikan sebagai dana darurat, mulai dari yang memiliki risiko kecil hingga besar, sampai investasi yang bisa dilakukan dengan nominal terjangkau.
"Fitur terbaru kami memiliki kelebihan fleksibilitas dan likuiditas tinggi yang dapat memberikan manfaat bagi nasabah untuk mengatur, mengembangkan, dan menggunakan dana yang mereka miliki. Dengan demikian, digibank mendorong dan mempermudah nasabah untuk berinvestasi demi mengembangkan keuangan mereka," ujar Djoko.
Dia mengatakan dengan mengusung prinsip democratizing finance (demokratisasi keuangan), melalui fitur baru digibank memungkinkan setiap orang meningkatkan kondisi keuangan mereka. Sehingga nasabah semakin lebih leluasa berinvestasi dengan berbagai pilihan produk yang dapat diakses dengan mudah, aman, nyaman, dan terjangkau untuk mengelola dan mengembangkan dana darurat di era new normal.
Apalagi dalam situasi new normal, kebutuhan untuk mengelola dan mengembangkan keuangan demi mempersiapkan diri atas segala kemungkinan di masa mendatang menjadi semakin penting. Berdasarkan data Kementerian Ketenagakerjaan per Juni 2020, jumlah masyarakat yang mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) mencapai tiga juta pekerja dari berbagai kalangan.
Hal tersebut merupakan salah satu dampak pandemi Covid-19 dan tentunya berpengaruh terhadap stabilitas keuangan nasional termasuk keuangan masyarakat. Oleh sebab itu, nasabah perlu meninjau kembali pengelolaan keuangan guna mempersiapkan diri di masa-masa yang penuh ketidakpastian.
"Mengikuti protokol kesehatan yang telah ditetapkan penting dilakukan oleh seluruh masyarakat agar tetap sehat dan produktif. Namun selain itu adaptasi baru juga termasuk mengelola keuangan yang lebih baik untuk menyiapkan segala kemungkinan di masa depan sehingga aktivitas ekonomi dapat terus berjalan," ujar Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, dr. Reisa Broto Asmoro yang turut hadir dalam acara peluncuran fitur terbaru digibank by DBS.
(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article DBS Indonesia Borong Penghargaan Nasional & Internasional