
Soal Demo Saat Pandemi, Luhut: Mereka Bisa Bikin Cluster Baru

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan menghadiri Rapat Koordinasi Penyelesaian Isu Pengembangan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi di Banyuwangi, Jawa Timur, Rabu (29/07/2020).
Seperti dikutip dari laman maritim.go.id, Kamis (30/7/2020), Luhut menilai Indonesia mendapat dampak positif dari keberadaan Covid-19. Salah satunya untuk bidang kesehatan. Kini Indonesia sedang sudah bisa mengekspor APD (alat pelindung diri), alat rapid test buatan dalam negeri yang diinisasi oleh BPPT, dan vaksin Covid-19 sudah memasuki uji klinis tahap tiga.
"Oleh karena itu, saya titip tidak bosan-bosannya supaya kita ikuti protokol kesehatan. Selalu jaga jarak, cuci tangan, pakai masker itu harus dilakukan. Saya mohon sampai vaksin ini ada, kita semua untuk hati-hati yang penting olahraga, makan makanan sehat, tidur cukup, dan berpikir positif," kata Luhut.
Selain melaksanakan protokol kesehatan untuk diri sendiri, Luhut juga mengingatkan untuk saling mengingatkan agar tidak berkerumun di tempat umum dan menghargai usaha pencegahan penyebaran virus corona baru penyebab Covid-19.
"Di Jakarta itu, demonstrasi mereka tahu nggak itu dampaknya mereka bisa bikin cluster baru. Cobalah untuk menahan diri dahulu karena kita juga sama-sama menahan diri untuk tidak keluar rumah," ujar Luhut.
Kemarin, pemerintah melaporkan kasus Covid-19 per Rabu (29/7/2020) menembus 104.432 pasien. Ini merupakan rekor tertinggi kedua penambahan kasus Covid-19 dalam sehari. Sementara itu, rekor tertinggi tercatat pada 9 Juli dengan jumlah 2.657 orang.
Provinsi yang mencatatkan penambahan kasus positif tertinggi, yakni DKI Jakarta, sebanyak 577 orang sehingga totalnya menembus 20.572 orang. Ini merupakan rekor tertinggi penambahan kasus baru di DKI Jakarta. Rekor ini memecahkan sebelumnya yang dicatatkan pada 2 hari sebelumnya.
Sementara pasien sembuh bertambah 247 orang menjadi 12.614 orang, dan penambahan kasus meninggal 14 orang menjadi 798 orang. Dalam tiga hari kasus penambahan di DKI Jakarta hampir mencapai 1.500 orang atau sebanyak 1.453 orang.
(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sering Dikritik, Luhut: Nggak Ngerti Masalah Tapi Buat Heboh!