
Pengakuan Satgas Covid-19: Jangan Terlalu Berani Beraktivitas

Jakarta, CNBC Indonesia - Satuan Tugas Pemulihan dan Transformasi Ekonomi tak memungkiri bahwa ruang fiskal negara bisa saja tak kuat bertahan apabila pembatasan sosial terus menerus dilakukan.
Hal tersebut dikemukakan Ketua Satuan Tugas Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers di Kantor Presiden, kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (29/7/2020).
"Kalau kita terlalu berani beraktivitas tanpa memperhatikan protokol kesehatan, itu sama saja gasnya terlalu besar dan kita akan blong, akan nubruk. Akibatnya kita akan mundur jauh ke belakang," kata Budi.
Budi menjelaskan masalah yang terjadi saat ini telah membuat masyarakat tidak berani beraktivitas. Alhasil, kegiatan ekonomi pun tidak berjalan maksimal karena adanya kekhawatiran terjangkit Covid-19.
"Kontak fisik yang digantikan kontak digital atau virtual belum bisa sama level aktivitas ekonominya seperti kontak fisik biasa. Akibatnya, semakin lama rasa aman terbangun kembali, maka semakin banyak ruang fiskal yang kita pakai menjembatani," katanya.
"Karena aktivitas ekonomi belum kembali. Tapi kalau kita lebih cepat membangun rasa aman, kita bisa lebih cepat mengajari masyarakat dengan perubahan perilaku, orang akan berani keluar, melakukan kontak fisik, dan kegiatan ekonomi berputar sehingga fiskal kembali normal."
Budi menjelaskan pertimbangan tersebut pada akhirnya 'memaksa' pemerintah untuk membuka kembali aktivitas ekonomi dengan tetap menjalankan protokol kesehatan yang berlaku demi menahan Indonesia masuk jurang resesi.
"Jangan terburu-buru, tapi jangan menutup diri. Keseimbangan ini harus dicari masing-masing daerah. Karena kalau misalnya kira terus menerus lockdown, enggak akan tahan ruang fiskal kita," tegasnya.
(dru)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Syarat Mudik 2022: Sudah Booster, Tidak Perlu Tes Antigen/PCR