
Mungkinkah Pertamina Ikut Nimbrung di Blok Masela?

Jakarta, CNBC Indonesia - Royal Dutch Shell Plc (Shell) dikabarkan bakal melepas hak partisipasi atau participating interest (PI) Blok Masela. PT Pertamina, selaku perusahaan energi didorong untuk peluang ikut berpartisipasi di Blok Masela.
Soal potensi masuknya Pertamina ke Blok Masela, Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) Dwi Soetjipto mengatakan akan ada potensi untuk Pertamina masuk, dan ada baiknya bila Pertamina masuk di proyek migas terbesar di Indonesia ini.
"Mestinya ya ada potensi dan ada baiknya Pertamina (masuk)," ujarnya, Senin, (27/07/2020) malam di Kantor Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Ia mengatakan sampai saat ini belum ada obrolan terkait hal tersebut, dan mestinya ini menjadi pembicaraan antara Pertamina dengan Shell.
"Iya ada baiknya iya, sekarang tinggal kemampuan Pertamina untuk berinvestasi," tegasnya.
Sebelumnya, VP Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman mengatakan jika ada peluang terbuka untuk Pertamina, maka Pertamina akan melakukan kajian terlebih dahulu. "Di level manajemen dan membicarakannya dengan regulator terkait," ujar Fajriyah kepada CNBC Indonesia, Kamis (9/7/2020).
Pertamina memang pernah mengutarakan keinginan untuk masuk dalam pengelolaan Blok Masela. Peristiwa itu terjadi pada era kepemimpinan Direktur Utama Dwi Soetjipto.
"Kita sudah sampaikan ke (pihak pengelola) Blok Masela, untuk kita berniat masuk, tapi belum ada balasan. (pemilikan saham) 10% sampai 20%," kata Dwi ketika itu.
Dinamika terkait pengembangan Blok Masela mengemuka belakangan. Ini setelah Royal Dutch Shell Plc (Shell) dikabarkan akan melepas saham partisipasi di blok tersebut.
Shell melalui Shell Upstream Overseas memiliki saham partisipasi Lapangan Abadi, Blok Masela, Laut Arafuru, Maluku, sebesar 35%. Sedangkan sisanya dimiliki oleh Inpex via Inpex Masela sebanyak 65%. Dari blok itu ditargetkan produksi LNG 9,5 juta ton.
SKK Migas memproyeksikan Blok Masela untuk onstream pada tahun 2027 mendatang. Sementara Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif mengharapkan satu tahun lebih lekas.
Menanggapi hal ini Act. Corporate Communication Manager INPEX Masela Moch N. Kurniawan mengatakan pihaknya akan tetap fokus dalam pengembangan proyek LNG Abadi ini. Sebagai operator dan dengan dukungan pemerintah Indonesia, Inpex optimis proyek ini akan terus berlajut.
"Kami yakin bahwa Proyek ini akan terus berlanjut dan kami secara aktif bekerja melaksanakan POD yang disetujui oleh Pemerintah Indonesia," ujar Kurniawan di Jakarta, Rabu (8/7/2020).
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bak Primadona, Pertamina & ExxonMobil Bersaing di Blok Masela