
Menteri Senior Singapura: Trade War Belum Berakhir!

Jakarta, CNBC Indonesia - Pandemi Covid-19 membuat pemerintah baik di negara maju maupun berkembang, mengeluarkan senjata fiskalnya secara besar-besaran menyusul ancaman resesi ekonomi yang hadir di depan mata.
Dalam diskusi virtual DBS Asian Insight Conference 2020, Senior Minister dan Menteri Koordinasi Kebijakan Sosial Singapura, Tharman Shanmugaratnam, bukan hanya dampak ekonomi dari pandemi, namun negara-negara global terutama di kawasan Asia saat ini juga masih tertekan dampak dari perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China yang belum berujung.
"Rantai pasokan dunia bergantung pada China dan Amerika Serikat. Lantas bagaimana posisi negara-negara khususnya Asia? Tetap membuka rantai pasokan antar kawasan agar tetap terhubung dan menjadi kompetitif dalam perubahan global tersebut," sebut Tharman, Kamis (23/7/20).
Lebih lanjut, ia menyebut saat tepat inilah yang mulai harus dilakukan negara-negara di kawasan Asia untuk menggali pemain-pemain baru.
Ia mencontohkan kerja sama internasional Singapura dengan negara-negara seperti Australia, New Zealand hingga Laos dan Myanmar dalam meningkatkan perdagangan bebas dan kerja sama melawan Covid-19.
Alih-alih untuk mencegah ancaman resesi ekonomi global melalui kerjasama multilateral, untuk tidak mengecewakan hasil dari kerja sama internasional tersebut, kebijakan pemerintah di domestik seperti membangun pasar dengan sumber daya manusia (SDM) yang baru, hingga membantu korban yang di PHK di negaranya menjadi senjata kuat lainnya dalam upaya jatuh ke jurang resesi.
"Pada akhirnya kita membutuhkan hubungan antar pemerintah, masyarakat dan pasar yang merupakan pilar dari kemungkinan jatuhnya ekonomi. Kecenderungan alami dalam kompetisi global yakni meningkatkan persaingan hingga gesekan dan menuju ke hal-hal yang tidak baik, jadi kita harus berjuang keras untuk menghindari hal ini terjadi," tegasnya.
(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article DBS Indonesia Borong Penghargaan Nasional & Internasional