
Biden Kutip Hadis Nabi Muhammad, Minta Muslim Kalahkan Trump

Jakarta, CNBC Indonesia - Perebutan kursiĀ presiden Amerika Serikat kian memanas. Joseph Robinette Biden atau Joe Biden, calon presiden dari Partai Demokrat, mulai mencari dukungan dari kelompok Muslim Amerika.
Dalam pidatonya online yang diselenggarakan organisasi advokasi Emgage Action yang memobilisasi pemilih Muslim menjelang pemilihan presiden, Biden mengatakan dirinya harus mengalahkan Donald Trump. Karenanya suara Muslim Amerika menjadi penting.
"Saya ingin mendapatkan suara Anda bukan hanya karena dia (Trump) tidak layak menjadi presiden. Saya ingin bekerja dengan memastikan suara Anda termasuk dalam proses pengambilan keputusan saat kami bekerja untuk membangun kembali bangsa ini," ujar Biden dikutip dari Associated Press (AP).
"Suara-suara Muslim Amerika penting bagi komunitas kami, bagi negara kita. Tapi kita semua tahu bahwa suaramu tidak selalu dikenali atau diwakili."
Biden juga berjanji untuk memasukkan perwakilan Muslim dalam pemerintahannya. Dengan tujuan untuk menentang pelanggaran hak asasi manusia (HAM) terhadap minoritas Muslim di seluruh dunia.
Ia bahkan mengutip hadis Nabi Muhammad S.A.W. Soal bagaimana warga harus ikut andil menumpas kemungkaran yang ada di sekitar mereka.
"Barangsiapa di antara kalian melihat kemungkaran, maka ubahlah dengan tanganmu, jika tidak sanggup lakukan dengan lisanmu. Jika tidak mampu, maka ubahlah dengan hatimu'," kata Biden mengutip hadis tersebut.
"Kita tidak bisa lagi membiarkan Trump berkuasa selama empat tahun ke depan. Komunitas Muslim Amerika harus bersatu untuk mengumpulkan dukungan dan memastikan suara kalian terwakili."
Beberapa pejabat Muslim AS juga ikut mendukung Biden dalam pemilihan presiden. Hal ini terungkap dari sebuah surat pernyataan yang diorganisir oleh Emgage Action.
Sementara kampanye pemilihan ulang Trump juga memasukkan pemilih Muslim. Sebagai petahana, Trump dikatakan telah memprioritaskan kebebasan beragama dalam agendanya.
"Presiden Trump memahami bahwa iman kita adalah apa yang menyatukan kita sebagai suatu bangsa," kata Courtney Parella, wakil sekretaris pers nasional untuk kampanye pemilihan ulang, mengatakan dalam sebuah pernyataan.
"Dia telah dan akan terus dengan gigih membela kebebasan beragama untuk semua orang Amerika."
Pemilu AS berlangsung November 2020. Karena meluasanya Covid-19 di AS, beberapa polling menunjukkan Biden lebih unggul suara dari Trump.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Serang Biden, Trump Gunakan Anti Aborsi Jadi Senjata
