Pengusaha Nasional Happy Banget Vaksin Segera Diproduksi

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
23 July 2020 08:03
FILE - In this Monday, March 16, 2020 file photo, a patient receives a shot in the first-stage study of a potential vaccine for COVID-19, the disease caused by the new coronavirus, at the Kaiser Permanente Washington Health Research Institute in Seattle. On Friday, March 20, 2020, The Associated Press reported on stories circulating online incorrectly asserting that the first person to receive the experimental vaccine is a crisis actor. All participants who volunteered for the test were screened and had to meet a set list of criteria. They were not hired as actors to simulate a role. (AP Photo/Ted S. Warren)
Foto: Ilustrasi Vaksin (AP/Ted S. Warren)

Jakarta, CNBC Indonesia - Progres pembuatan vaksin yang saat ini terus digodok mendapat kalangan pengusaha menjadi optimis. Diharapkan, itu menjadi angin positif bagi pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.

Dengan adanya progres tersebut, maka masyarakat luas bisa memiliki harapan untuk menyongsong hidup yang benar-benar new normal.



"Penemuan vaksin akan beri optimisme baru, harapan baru bagi semua orang, bukan hanya bagi pengusaha. Ini bisa drive semangat," kata Ketua Bidang Kebijakan Publik Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sutrisno Iwantono kepada CNBC Indonesia, Rabu (22/07/2020).

Dengan lahirnya semangat baru, diperkirakan banyak masyarakat yang mulai percaya diri untuk beraktivitas biasa.

"Saya kira masyarakat sudah capek di rumah. Mau ngga mau dia keluar dan buat aktivitas baru yang kita harapkan ada geliat ekonomi. Tapi memang masalah disiplin protokol Covid-19 jadi syarat utama. Kondisi semacam itu kita ngga akan mungkin kembali semula. Tapi proses udah mulai yang tadinya bottom, mulai naik ke atas," katanya

Meski demikian, Soetrisno berharap pelaku usaha dan masyarakat tetap sabar menunggu kepastian yang akan muncul. Proses medis untuk pembuatan vaksin diperkirakan membutuhkan waktu yang tidak sebentar, apalagi untuk benar-benar membuat vaksin yang optimal.

"Realistis sih awal tahun depan. Itu yang ada harapan baru. Tahun depan tentu pertumbuhan positif lah. Tahun ini masih negatif pertumbuhan ekonominya. Katakan naik 6% di 2021, tapi kenaikan 6% dari minus. Jadi bukan berati langsung positif 6%," jelas pengamat ekonomi Peneliti Senior Institute of Developing Entrepreneurship itu.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article WHO: Vaksin Covid Langka di 40 Negara Dunia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular