Bakal Ada Kereta China di Bali Nih, Siapa Tertarik Naik?

Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
22 July 2020 08:10
CRRC Autonomous-rail Rapid Transit train at Metro Trans 2018
Foto: CRRC Autonomous-rail Rapid Transit train at Metro Trans 2018

Jakarta, CNBC Indonesia - PT KAI (Persero) bakal mendatangkan kereta canggih dari China untuk dioperasikan di Bali. Kereta yang mampu beroperasi tanpa rel ini diharapkan mampu mengubah perilaku masyarakat dalam bertransportasi dari kendaraan pribadi menuju kendaraan umum.

"Kalau lihat jalurnya pasti akan ada perpindahan. Karena kan kepadatan di Bali kan luar biasa. Apalagi kalau nanti murah. Yang jelas dilihat di daerah wisata itu," kata Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat, Djoko Setijowarno, kepada CNBC Indonesia, Selasa (21/7/20).

Menurutnya, permintaan penumpang di Bali cukup tinggi sebelum ada Covid-19. Keunggulan Bali sebagai destinasi wisata membuat keberadaan kereta ini nantinya punya basis pelanggan khusus.

"Karena demand-nya memang cukup tinggi sebelum pandemi ya. Dengan adanya pandemi ini mungkin akan jadi pertimbangan juga. Tapi setidaknya memang Bali itu daya tariknya pariwisata," urainya.

Dia mengatakan, sebenarnya rencana pengadaan kereta di Bali sudah muncul sejak lama. Sayangnya, rencana tersebut sulit terealisasikan karena ada persoalan adat.

Orang Bali memegang teguh prinsip bahwa jangan sampai ada bangunan atau infrastruktur yang memiliki ketinggian tertentu. Sementara, di saat yang sama proyek infrastruktur perkeretaapian di Bali idealnya dibangun secara elevated.

Kini, proyek kereta tanpa rel sekaligus menjadi solusi bagi permasalahan tersebut. Selain itu, Djoko menilai pengadaan kereta asal China ini juga lebih murah ketimbang harus membangun rel kereta.

"Jadi dengan tanpa rel itu pembangunannya lebih murah kalau teknologi dari China ini. Ada sensor tinggal atur di jalan raya," paparnya.

KAI memang bakal mendatangkan kereta buatan China untuk dioperasikan di Bali. Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo menjelaskan bahwa kereta yang mampu beroperasi tanpa rel alias Autonomous Rail Rapid Transit (ART) bakal menghubungkan Bandara Internasional Ngurah Rai menuju kawasan Sanur.

"Dalam rencana urban transport di Bali di mana sesuai dengan rencana induk perkeretaapian nasional, kemudian rencana induk perkeretaapian di daerah Bali dan masuk dalam RPJMN 2020-2024, maka akan dibangun kereta yang akan menghubungkan Bandara Ngurah Rai ke arah Sanur," kata Didiek di sela rapat bersama Komisi X DPR RI, Selasa (7/7/20).

Dalam dokumen KAI, dijelaskan bahwa kereta ini bakal beroperasi pada rute sepanjang 21 Km. Jarak tersebut diperkirakan mampu ditempuh dalam waktu 35 menit, dengan headway 10 menit.

Adapun sarana yang disiapkan yakni sebanyak 12 train set atau rangkaian kereta. Dari jumlah itu, 10 rangkaian bakal beroperasi dan 2 lainnya merupakan rangkaian kereta cadangan.

"Jaraknya sekitar 21 Km, kalau PP (pulang pergi) sekitar 46 Km. Rencananya ini akan ada sekitar 15-20 stasiun dalam jarak 21 Km itu," kata Didiek.


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bos KAI Curhat Bisnis Angkutan Logistiknya Kalah Saing

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular