
Jokowi Jadi Happy, 7 Pabrik dari China Cs Dibangun Pekan Ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Akhir Juni lalu, Presiden Jokowi mengungkapkan akan ada potensi relokasi pabrik-pabrik dari China sebanyak 119 perusahaan, sebanyak 7 pabrik sudah positif pindah ke Indonesia. Pemerintah sedang menyiapkan kawasan Kabupaten Batang akan menampung lagi pindahan pabrik-pabrik dari luar negeri.
"Saya senang hari ini sudah ada yang masuk 7. Udah pasti ini yang 7. Kemudian ada 17 yang memiliki komitmen besar sudah masuk ke 60 persen hampir 100 persen," kata Jokowi,Selasa (30/6).
Jokowi tentu saja senang, di atas kertas total nilai investasi dari 7 pabrik yang relokasi sebesar US$850 juta (sekitar Rp 11,9 triliun) dengan potensi penyerapan tenaga kerja sebanyak 30.000 orang. Ini belum menghitung ada potensi 17 pabril lain yang sudah berniat merelokasi.
Kabar baiknya, yang tentu akan bikin Jokowi tambah senang adalah realisasi pindahan pabrik dari luar negeri mulai direalisasikan pekan ini.
"Minggu depan (pekan ini), 7 perusahaan akan relokasi, akan ada groundbreaking. Kita berusaha mengawal (investor) tak hanya sampai izin, tapi dikawal sampai konstruksi dan produksi," ujar Juru Bicara / Komite Penanaman Modal BKPM Tina Talisa.
Tina memang tak merinci lokasi mana saja pembangunan pabrik pindahan (relokasi) yang umumnya dari China ini, apakah juga akan masuk ke batang. Kawasan industri Batang masih tahap persiapan.
Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Ikmal Lukman sempat mengatakan pada pekan kedua Juli ditargetkan penyelesaian master plan KIT Batang bisa selesai.
Ia bilang penyusunan Masterplan KIT Batang akan dibagi ke dalam 2 tahap pengembangan. Tahap 1 adalah pengembangan 450 hektare lahan, kemudian tahap selanjutnya meliputi keseluruhan wilayah seluas 4.300 hektare.
Telah dibentuk tim kecil yang terdiri dari pihak pemerintah dan BUMN, diantaranya BKPM, Kementerian BUMN, Kementerian Perhubungan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Kementerian Perindustrian, PT Pembangunan Perumahan (PP), PT Jasa Marga dan PT Waskita Toll Road.
KIT Batang ditargetkan untuk menjadi kawasan industri percontohan kerja sama antara pemerintah dengan BUMN, dengan konsep infrastruktur dasar dan pendukung disediakan oleh pemerintah. Infrastruktur meliputi akses jalan untuk tol dan non-tol, penyediaan air baku dan air bersih, kereta api, listrik, gas, terminal kontainer darat (dry port) dan pelabuhan.
KIT Batang akan dikembangkan sesuai klaster industri, bukan berdasarkan asal negara. Tentunya ini sesuai dengan asas efektifitas dan efisiensi ekonomi untuk memudahkan penyediaan fasilitas pendukung.
KIT Batang harus mengalokasikan minimal 5% dari luas lahan untuk klaster Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) untuk memperkuat keberadaan rantai pasok dalam areanya. Kementerian BUMN sudah menunjuk PT PP (Persero) Tbk (PTPP), PT Perkebunan Nusantara (Persero) sebagai koordinator pengembangan kawasan industri Batang.
Direktur Utama PT PP (Persero) Tbk Novel Arsyad menyampaikan pihaknya siap mendukung upaya pemerintah menyediakan lahan-lahan yang potensial untuk investor.
"Dengan dibentuknya tim kecil ini akan mempercepat proses kajian kawasan yang sedang kita lakukan secara komprehensif yang pada akhirnya akan mempercepat proses penyiapan lahan. Pengembangan kawasan ini akan mengusung konsep "The Smart & Sustainable Industrial Estate," katanya dikutip dari laman BKPM.
Konsep pengembangan tersebut memiliki 3 (tiga) Basic Principles (Smart Society, Smart Environment & Infrastructure serta Smart Economy) dan 2 (dua) Design Intervention (Smart Experience dan Smart Planning). Pengembangan Kawasan Industri Batang dibagi menjadi 3 (tiga) zonasi, yaitu Zona Industri Ringan & Sedang, Zona Inovasi & Ekonomi Kreatif serta Zona Manufaktur & Logistik," ujar Novel Arsyad.
Penyediaan kawasan industri ini perlu disegerakan karena selain 7 perusahaan yang sudah memastikan relokasi ke Indonesia, masih ada 17 perusahaan lainnya yang sedang dijajaki. Adanya kawasan industri yang memadai akan memudahkan upaya mendapatkan investor-investor tersebut.
Berikut daftar perusahaan yang sudah pasti relokasi ke Indonesia.
1. PT Meiloon Technology Indonesia, Relokasi pabrik dari Suzhou, China. Pabrik di Taiwan dan China merupakan pusat produksi untuk pasar global
2. PT Sagami Indonesia, Relokasi pabrik dari Shenzen, China karena biaya pabrik dan tenaga kerja di indonesia lebih kompetitif dari China
3. PT CDS Asia (Alpan), Relokasi pabrik dari Xiamen, China karena tarif impor produknya dari Indonesia ke Amerika 0% dibanding tarif 25% dari China ke Amerika
4. PT Kenda Rubber Indonesia , Relokasi pabrik dari Shenzen, China karena peningkatan permintaan pasar di Indonesia
5. Denso, PT Denso Indonesia , Relokasi pabrik dari Jepang karena memandang Indonesia sebagai lokasi terbaik setelah melakukan riset ke berbagai negara di kawasan ASEAN
6. PT Panasonic Manufacturing Indonesia , Relokasi dari China karena ingin menjadikan Indonesia sebagai pasar basis ekspor bagi beberapa kategori produk home appliances
7. PT LG Electronics Indonesia , Relokasi dari Korea Selatan dan berencana menjadikan Indonesia sebagai regional hub baru yang menjangkau pasar Asia dan Australia
(hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Happy, 7 Pabrik Relokasi dari China, Jepang & Korea