
Himbara Salurkan Rp4,2 T ke 1 Juta UMKM, Ini Titah Luhut

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi RI bekerja sama dengan Kementerian Koordinator Perekonomian RI, menggandeng Himbara dan e-commerce meluncurkan fasilitas digital lending yang tersedia di e-commerce untuk pelaku digital bernama DigiKU UMKM pada Jumat (17/7/2020).
Total anggaran yang disiapkan mencapai Rp 4,2 triliun dan akan disalurkan kepada satu juta pelaku UMKM dalam ekosistem digital.
"Nilainya bisa tambah sejalan dengan penyerapan UMKM. Basis data UMKM akan berbasis pada nasabah yang dimiliki Himbara dan kredit UMKM bisa disalurkan hanya dalam waktu 15 menit. Program DigiKU bukti nyata keberpihakan Himbara kepada UMKM," kata Menko Kemaritiman dan Investasi Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan dalam konferensi pers.
Menurut dia, UMKM memiliki sejumlah hambatan, terutama dalam penyerapan permodalan. Penyerapan permodalan kepada UMKM terbilang masih rendah.
"Padahal UMKM adalah tulang punggung. Saya ulangi tulang punggung dan perekat ekonomi nasional. Kekokohan Indonesia bertumpu kepada UMKM. Pada 2019, sektor tersebut telah berkontribusi terhadap lebih 60% PDB, dan 14% dari total ekspor Indonesia," ujar Luhut.
"Oleh karena itu kita hanya mempunyai satu pilihan yang terus menopang dan membantu pertumbuhan UMKM dari Sabang sampai Merauke," lanjutnya.
Di tengah pandemi Covid-19, Luhut bilang semua pihak harus bisa melakukan inovasi baru dalam membantu UMKM mengembangkan dan mempertahankan bisnis. Hal tersebut agar penyerapan modal yang telah disiapkan oleh pemerintah dapat terlaksana dengan baik.
Luhut pun meminta perbankan agar bisa menyederhanakan proses pengajuan pinjaman. Sebab, yang menjadi kendala penyaluran modal selama ini terletak pada proses pengajuan pinjaman.
"Banyak pelaku UMKM tidak mendapat pinjaman modal akibat terganjal proses administrasi yang diterapkan oleh perbankan. Oleh sebab itu, maka kami mengimbau perbankan untuk melonggarkan, khususnya dalam konteks Covid-19 ini, proses-proses administrasi dalam membantu UMKM," kata Luhut.
"Dalam menyelesaikan permasalahan ini dibutuhkan inovasi. Inovasi tersebut harus mempunyai unsur efisiensi, perluasan manfaat, dan peningkatan kualitas. Seperti pesan presiden (Presiden Joko Widodo) kita jangan membuag aturan-aturan yang mengikat diri kita sendiri," lanjutnya.
(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article UMKM Susah Dapat Modal, Luhut Sentil Perbankan