
Idul Adha Putar Ekonomi Sampai Rp 20 T, Jawa Paling Besar

Jakarta, CNBC Indonesia - Momen pemotongan kurban pada akhir bulan ini diperkirakan bakal menggerakkan ekonomi dengan potensi sekitar Rp 20,5 triliun.
Ini berdasarkan perkiraan dari 62,4 juta keluarga Muslim, 5,6 juta keluarga Muslim masuk golongan sejahtera, dan 2,3 juta diperkirakan bakal menjadi pekurban (Shahibul Qurban).
Namun tidak semua daerah bakal mendapat angka penyebaran yang merata. Perputaran uang terbesar kemungkinan bakal lebih banyak terjadi di kota-kota besar termasuk di Pulau Jawa.
"Dari sekitar 5,6 juta keluarga Muslim kelas menengah-atas Indonesia, 71 persen di antaranya berada di Jawa. Dan dari sekitar 4,0 juta keluarga Muslim sejahtera di Jawa ini, 2,0 juta diantaranya berada di Jabodetabek dan 1,0 juta lainnya tersebar di Bandung Raya, Surabaya Raya, Yogyakarta Raya, Semarang Raya dan Malang Raya," ungkap peneliti Institute For Demographic and Poverty Studies (IDEAS) Askar Muhammad, Rabu (15/7).
Dengan kelas menengah-atas Muslim terkonsentrasi di perkotaan utama Jawa, maka potensi kurban terbesar diperkirakan datang dari wilayah-wilayah ini. Pasar hewan kurban terbesar adalah Jabodetabek dengan permintaan 184 ribu sapi dan 673 ribu kambing-domba, berturut-turut setara dengan 41 persen dan 36 persen permintaan sapi dan kambing-domba kurban nasional.
Keseluruhan wilayah aglomerasi utama Jawa diproyeksikan membutuhkan 273 ribu sapi dan 995 ribu kambing-domba, setara dengan 60 persen dan 53 persen permintaan sapi dan kambing-domba kurban nasional. Dengan sentra ternak nasional berada di daerah pedesaan Jawa dan luar Jawa, maka setiap Idul Adha selalu menjadi momentum keriuhan arus perdagangan hewan kurban.
"Arus perdagangan utama hewan kurban ini kami proyeksi terjadi, terutama dari sentra sapi potong di Lampung, Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur, serta dari sentra kambing-domba di Jawa Barat, Banten, dan Jawa Tengah, menuju pasar utama kurban nasional yaitu Jabodetabek, Bandung, Surabaya, Yogyakarta, Malang dan Semarang," tutur Askar.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kemenag: Idul Adha 2020 Jatuh Pada Jumat 31 Juli 2020