Duh! Sri Mulyani Ramal Ekonomi RI di Kuartal II Minus 5,1%

Lidya Julita Sembiring, CNBC Indonesia
10 July 2020 08:34
Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan Keterangan Pers Mengenai Burden Sharing Antara Pemerintah dan Bank Indonesia(Tangkapan Layar Youtube Kemenkeu RI)
Foto: Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan Keterangan Pers Mengenai Burden Sharing Antara Pemerintah dan Bank Indonesia(Tangkapan Layar Youtube Kemenkeu RI)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati meyakini perekonomian Indonesia pada kuartal II ini akan mengalami kontraksi hingga minus 5,1%. Terutama, karena tekanan paling berat dari pandemi Covid-19 terjadi di bulan April dan Mei.

Hal ini disampaikan saat rapat kerja dengan Badan Anggaran (Banggar) DPR RI mengenai Laporan Semester I dan Prognosis Semester II Pelaksanaan APBN 2020.

"Pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal II-2020 akan mengalami kontraksi yang berkisar -3,5% hingga -5,1%, dengan titik tengah -3,8%," ujarnya, Kamis (9/7/2020).

"Dampak pandemi Covid-19 terhadap perekononian kita di tahun 2020 ini adalah pertumbuhan yang merosot," tambahnya.



Menurutnya, pelemahan perekonomian akibat Covid-19 sudah terlihat sejak kuartal I-2020, dimana hanya mampu tumbuh 2,97%. Padahal, tekanan pandemi terlihat di RI baru pada Maret 2020, sehingg kuartal II dipastikan lebih merosot tajam.

"Kami menunjukkan bahwa pada kuartal I sudah terjadi penurunan yang cukup drastis dari adanya Covid ini yaitu adanya penurunan pertumbuhan di kisaran 3% atau 2,97%. Ini penurunan cukup tajam dibandingkan rata rata pertumbuhan kita yang berada diatas 5%," kata dia.

Dengan pertumbuhan di kuartal I hanya 2,97% dan pada kuartal II diproyeksi minus hingga 5,1% dengan titik tengah minus 3,8%, maka PDB sepanjang semester I-2020 pasti akan ikut minus.



"Sehingga range semester I range dari pertumbuhan ekonominya adalah antara -1,1% hingga -0,4%," jelasnya.

Ia pun berharap di kuartal III bisa mulai ada perbaikan dengan pertumbuhan ke arah positif. Kuartal III diproyeksi bisa tumbuh positif 1,2% hingga minus 1% dan kuartal IV sepenuhnya positif dikisaran 1,6% hingga 3,2%.

"Kuartal III kita berharap akan terjadi pemulihan. Oleh karena itu nanti proyeksi ekonominya kita masih bisa mencapai range yang mendekati 0 atau bahkan positif yaitu antara -0,4% hingga 1% (full year)," tegasnya.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kabar Baik! Sri Mulyani Bilang Kalau Ekonomi RI Mulai Pulih

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular