Jokowi: Kalau Masih Begini, Saya Ngeri Ekonomi di Kuartal III

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
09 July 2020 09:50
Presiden Joko Widodo memimpin rapat terbatas di Istana Negara, Jakarta, pada Selasa, (7/7/2020). (Biro Pers Sekretariat Presiden/ Kris)
Foto: Presiden Joko Widodo memimpin rapat terbatas di Istana Negara, Jakarta, pada Selasa, (7/7/2020). (Biro Pers Sekretariat Presiden/ Kris)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku cukup 'ngeri' terhadap realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal ketiga tahun ini, apabila jajaran menteri kabinetnya masih bekerja biasa-biasa saja.

Hal tersebut dikemukakan Jokowi saat memimpin rapat terbatas secara tertutup pada Selasa (7/7/2020). Pernyataan Jokowi dalam rapat diunggah melalui akun Youtube Sekretariat Presiden, seperti dikutip Kamis (9/7/2020).

"Kita harus memiliki sense of crisis yang sama. Regulasi sederhanakan, SOP sederhanakan. Sesuai dengan keadaan krisis yang kita hadapi. Semua negara sekarang ini mengalami itu. Kerjanya cepet-cepetan," tegasnya.

"Ini kita kejar-kejaran dengan yang namanya waktu. Jadi sekali lagi, ganti channel dari channel normal ke channel krisis. Kalau endak, ngeri saya. Terus terang saya ngeri," kata Jokowi.

Jokowi mengemukakan bahwa setelah sidang kabinet paripurna lalu kinerja jajarannya mulai menunjukkan perbaikan. Namun, eks Gubernur DKI Jakarta itu menegaskan bahwa apa yang dilakukan belum sesuai harapan.

"Sudah bergerak lebih baik, sudah bergerak lebih bagus, tapi belum," tegas Jokowi.

Jokowi lantas meminta jajarannya untuk mempercepat belanja dalam rangka meningkatkan akselerasi ekonomi. Terutama, bagi penyelenggara yang mendapatkan alokasi anggaran yang besar.

"Sekali lagi, percepat belanja. Belanjanya produk dalam negeri," tegasnya.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, ekonomi Indonesia triwulan I-2020 terhadap triwulan I-2019 tumbuh sebesar 2,97% (y-on-y), melambat dibanding capaian triwulan I-2019 yang sebesar 5,07%.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pada Rapat Kerja dengan Komite IV Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dengan pembahasan mengenai Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM PPKF) Tahun Anggaran 2021 mengatakan hampir semua negara dipusingkan oleh Covid-19.

"Oleh karena ketidakpastian ini, maka seluruh negara terus akan mencoba untuk mengelola Covid ini melalui berbagai policy. Mulai dari yang sifatnya ekstrem seperti lockdown atau shutdown dari sisi aktivitas sampai kepada yang sifatnya limitatif yaitu pergerakan sosial yang dibatasi."

Anjloknya ekonomi RI atau saat menyentuh zona negatif terdalam akan terlihat di data pada kuartal II-2020. "Estimasinya -3,8% [kuartal II-2020]. Namun, untuk kuartal ketiga dan keempat atau semester 2 tahun ini, Pemerintah akan berusaha maksimal agar pemulihan ekonomi bisa mulai berjalan," katanya.


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi ke Para Menteri: Ganti Channel ke Mode 'Krisis'

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular