
Alert! Kasus Covid-19 Global Tembus 12 Juta Orang

Jakarta, CNBC Indonesia - Angka terkonfirmasi virus corona (Covid-19) secara global kini sudah melebihi 12 juta pada Rabu (8/7/2020). Jumlah ini, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), tiga kali lipat dari penyakit influenza parah yang dicatat setiap tahun.
Menurut data Worldometers, tercatat ada penambahan 209.689 kasus baru dengan total 12.152.012 kasus terkonfirmasi pada Kamis (9/7/2020).
Dari total itu, sebanyak 551.133 orang meninggal dunia dan 7.017.742 orang berhasil sembuh. Sementara jumlah kasus aktif ada sebanyak 4.583.137 kasus dengan rincian: 4.524.849 (99%) orang sakit dalam kondisi ringan, dan 58.288 (1%) dalam kondisi serius atau kritis.
Kasus pertama dilaporkan di China pada Desember 2019 dan butuh 149 hari untuk mencapai 6 juta kasus. Diperlukan kurang dari sepertiga waktu itu, atau 39 hari untuk menggandakan menjadi 12 juta kasus.
Amerika Serikat melaporkan rekor global harian 56.818 infeksi Covid-19 baru pada 3 Juli ketika kasus global mencapai angka 11 juta. AS juga mencatat total 3 juta kasus pada Selasa (7/7/2020), menyumbang lebih dari seperempat dari kasus global dan kematian global yang menempatkan strategi pandemi Presiden Donald Trump dalam pengawasan dunia.
Di sisi lain, Presiden Brasil Jair Bolsonaro dinyatakan positif terkena virus corona setelah meremehkan pandemi tersebut. Negara ini telah melaporkan antara 20.000 dan 50.000 kasus baru setiap hari sejak 1 Juli. Brasil memiliki lebih dari 1,7 juta kasus dan 68.055 kematian.
India, negara dengan jumlah infeksi tertinggi ketiga di dunia, kini memiliki lebih dari 20.000 kasus baru setiap hari.
Sayangnya, di negara-negara dengan kapasitas pengujian terbatas, jumlah kasus hanya mencerminkan sebagian dari total infeksi. Para ahli mengingatkan bahwa data resmi kemungkinan besar tidak mewakili kasus dan kematian.
Selain itu, dengan kasus sebanyak ini, banyak negara yang mengalami kesulitan untuk mengurangi aturan lockdown guna memperlambat penyebaran virus baru. Sementara yang lain, seperti China dan Australia, kembali menerapkan aturan penutupan sebagai tanggapan terhadap kebangkitan kasus baru.
Berikut 10 negara dengan jumlah kasus COVID-19 terbanyak:
1. Amerika Serikat (3.156.416 positif, 134.828 meninggal, 1.385.929 sembuh)
2. Brasil (1.716.196 positif, 68.055 meninggal, 1.117.922 sembuh)
3. India (769.052 positif, 21.144 meninggal, 476.554 sembuh)
4. Rusia (700.792 positif, 10.667 meninggal, 472.511 sembuh)
5. Peru (312.911 positif, 11.133 meninggal, 204.748 sembuh)
6. Chili (303.083 positif, 6.573 meninggal, 271.703 sembuh)
7. Spanyol (299.593 positif, 28.396 meninggal)
8. Inggris (286.979 positif, 44.517 meninggal)
9. Meksiko (268.008 positif, 32.014 meninggal, 163.646 sembuh)
10. Iran (248.379 positif, 12.084 meninggal, 209.463 sembuh)
Sementara, China Daratan yang awalnya merupakan episentrum awal penularan dengan kasus terjangkit paling tinggi di dunia, kini turun ke posisi ke-23 dengan 83.572 kasus positif, 4.634 kematian, dan 78.548 pasien berhasil sembuh.
Tak jauh dari China, Indonesia kini menduduki peringkat ke-26 dengan 68.079 kasus terjangkit, 3.359 kasus kematian, dan 31.585 pasien berhasil sembuh. Dengan jumlah tersebut, Indonesia menduduki peringkat pertama di wilayah ASEAN, mengalahkan Filipina dengan 50 kasus, dan Singapura dengan 45 ribu kasus positif.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kasus Harian Covid di Indonesia Meroket, Tambah 802 Hari ini
