Nyinyiran DPR Kalung Anti Virus: Dibawa ke Wisma Atlet Aman?

Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
07 July 2020 17:30
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menghadiri rapat kerja bersama Komisi IV DPR RI, Selasa (7/7) dengan menggunakan kalung antivirus corona. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Foto: Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menghadiri rapat kerja bersama Komisi IV DPR RI, Selasa (7/7) dengan menggunakan kalung antivirus corona. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketua Komisi IV DPR RI dari Fraksi PDI-P Sudin, berkomentar keras mengenai pengembangan kalung aromaterapi eucalyptus antivirus corona (Covid-19) yang dikembangkan Kementerian Pertanian (Kementan). Dia mempertanyakan mengenai kemanjuran kalung yang dikembangkan oleh Balitbangtan Kementan.

Apalagi, menurutnya kalung ini masih dalam proses penelitian. Sudin khawatir jika narasi mengenai kalung ini disalah artikan oleh masyarakat. Sehingga jangan sampai ada anggapan bahwa pengguna kalung itu aman dari zona-zona rentan penularan covid-19 seperti di Wisma Atlet.

"Ini belum sempurna, masih dalam tahap uji coba. Jadi jangan sampai kalau semua orang pakai ini, 'ah gua mau jalan-jalan ke wisma atlet ah, melihat orang yang kena corona, gua nggak kena. Kenapa, saya sudah pakai ini kok'. Ini pengertiannya lo ya," kata Sudin, Selasa (7/7/20).

Sebagaimana diketahui, Wisma Atlet Kemayoran digunakan sebagai rumah sakit darurat penanganan Covid-19.

"Saran saya jangan terlalu dipublikasikan dulu sampai benar-benar matang langsung," lanjutnya.

Sudin juga menanggapi pernyataan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengenai kelanjutan pengembangan kalung ini. SYL memang sempat menyampaikan pertanyaan kepada legislator, sebaiknya pengembangan kalung ini dilanjutkan atau tidak.

"Yang eucalyptus silakan, cuman tadi Pak Menteri seolah olah menantang saya mau dilanjutkan atau tidak. Selama tidak memakai uang APBN yang tidak jelas, silakan," katanya.

Dia menegaskan bahwa proyek ini jangan sampai memakai APBN. Pasalnya, ada risiko besar yang harus dihadapi jika ada kegagalan dalam penelitian.

"Kalau pakai uang APBN, saya tidak mau. Jadi nanti kalau pakai uang APBN, apa jadinya. Setelah gagal yang kena siapa, ya Pak Menteri dan saya. Kalau mau kerja sama dengan swasta ya silakan, monggo. Yang penting tidak mengganggu kinerja Litbang," katanya.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bukan Jimat Bukan Sihir, Ini Penampakan Kalung Anti Corona

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular