Anggota DPR Ramai-Ramai 'Bully' Kalung Anti Virus Kementan

Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
07 July 2020 12:23
Antivirus (Dok. Kementan)
Foto: Kalung 'antivirus' Corona. (Dok. Kementan)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kalung  antivirus corona yang merupakan salah satu produk aromaterapi eucalyptus buatan Balitbangtan Kementerian Pertanian (Kementan) ramai diperbincangkan dalam dapat kerja Komisi IV DPR RI, Selasa (7/7). Para legislator silih berganti mempertanyakan produk tersebut kepada Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo yang hadir dalam rapat.

Mindo Sianipar dari fraksi PDIP misalnya, mengaku tak begitu yakin bahwa khasiat kalung tersebut benar-benar manjur. Jika sudah begitu, dia mengingatkan risiko bullying yang akan terjadi.

"Bapak nanti buat statement nanti di-bully, seperti halnya sekarang bapak mendapatkan informasi dari staf bapak kalung antivirus. Secara teknologi, saya nggak yakin itu Pak, teknologi antivirusnya itu," ujarnya, Selasa (7/7/20).

Dia bahkan menyarankan Mentan Syahrul Yasin Limpo (SYL) tak terburu-buru mempromosikan kalung ini. Apakah jika sampai menggunakan produk ini secara berlebihan.

"Jadi kalau bapak memakai itu sekarang, mohon televisi itu jangan di-shoot itu. Nanti masyarakat jadi berlomba-lomba memakai itu karena menterinya memakai itu. Padahal belum tahu kita ini. Jadi jangan dululah memakai itu ya. Maaf ini teman-teman dari Balitbangtan harus lebih selektiflah menyampaikan itu," ujarnya.

Hal senada disampaikan legislator lain, Suhardi Duka dari fraksi Demokrat. Dia menegaskan, menghargai niat baik Kementan. Hanya saja, terkait hal ini dia mengingatkan tupoksi Kementan yang seharusnya tidak fokus urus kesehatan.

"Ini sama halnya saya kira kalau obat-obatan harus masuk dalam uji klinis, farmasi dan sebagainya, saya kira adalah tupoksi Kemenkes. Kalau Kemenkes yang mengungkapkan bahwa ini bernilai obat saya kira nilai percayanya sangat tinggi," urainya.

Sementara, Ahmad Ali dari Nasdem menyayangkan temuan ini justru menimbulkan kegaduhan di masyarakat. Dia pun mengingatkan agar komunikasi publik Kementan diperbaiki.

"Mungkin untuk masukan dari saya, narasi yang dibangun dari Kementan ini lebih disamakan sehingga kemudian tidak menimbulkan kegaduhan. Saya mungkin lebih telat menyampaikan ini kalung kesehatan atau apa pun namanya. Sehingga kemudian orang tidak terjebak. Karena memang saat ini dunia belum satu pun berani mengklaim bahwa menemukan penelitian yang berhasil mengendalikan atau membunuh virus ini," ujarnya.

Dalam beberapa waktu ke belakang, ramai diperbincangkan produk aromaterapi antivirus corona berbasis tanaman eucalyptus. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian (Kementan) yang mengklaim membuatnya dan dikemas dalam beragam bentuk seperti kalung inhaler, roll on, salep, balsem, dan diffuser.

Dalam keterangannya di laman media sosial twitter resminya, @Kementan menyebut tengah bekerja sama dengan PT Eagle Indo Pharma. Produk ini akan dikerjasamakan bersama PT Eagle Indo Pharma (Cap Lang) untuk segera dipasarkan ke masyarakat luas. Pada 18 Juni 2020 lalu berlangsung Penandatanganan Kerja Sama terkait Lisensi Formula Antivirus Berbasis Minyak Eucalyptus.

"Dalam dua minggu ke depan, diharapkan produk sudah bisa digunakan oleh masyarakat luas," tulis Kementan dalam pernyataanya dikutip CNBC Indonesia, Senin (6/7/2020).


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Sempat 'Ngamuk' Soal Pupuk, Mentan Komentar Begini

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular