Internasional

Kasus Covid-19 Global Sudah Tembus 11 Juta, RI Peringkat 27

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
06 July 2020 08:00
An Indian security guard jumps to cross a puddle of water next to a wall painted with murals informing people about precautions against the coronavirus during the reimposed lockdown in Gauhati, India, Monday, June 29, 2020. India has reported a new daily record of nearly 20,000 new infections as several Indian states reimpose partial or full lockdowns to stem the spread of the coronavirus. (AP Photo/Anupam Nath)
Foto: Wabah Virus Corona di India AP/Anupam Nath

Jakarta, CNBC Indonesia - Kasus corona (Covid-19) yang terkonfirmasi di seluruh dunia terus mengalami kenaikan. Bahkan menurut Worldometers, saat ini sudah ada 11.543.532 kasus secara global.

Dari total itu, sebanyak 536.344 orang meninggal dunia dan 6.526.707 orang berhasil sembuh. Sementara jumlah kasus aktif ada sebanyak 4.480.481 kasus dengan rincian: 4.421.973 (99%) orang sakit dalam kondisi ringan, dan 58.508 (1%) dalam kondisi serius atau kritis.



Terkait penyebarannya, virus asal Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China ini telah dikonfirmasi di 213 negara dan teritori di seluruh dunia dan 2 alat angkut internasional. Di mana Amerika Serikat (AS) masih menjadi negara yang memiliki kasus terbanyak, yaitu 2.938.398 kasus.

Menyusul AS, ada Brasil yang terus melaporkan jumlah kasus baru yang signifikan. Saat ini Brasil memiliki 1.578.376 kasus positif, dengan 35.035 tambahan kasus baru dalam 24 jam terakhir.

Di belakang Brasil, ada Rusia sebagai negara ketiga dengan kasus corona terbanyak di dunia. Rusia kini memiliki 674.515 kasus positif, dengan 6.632 tambahan kasus baru dalam sehari.

WHO mencatat bahwa faktor seperti deteksi kasus, definisi, strategi pengujian, pelaporan, dan waktu jeda berbeda antara negara, dan wilayah menjadi penyebab naiknya angka terjangkit dalam 24 jam terakhir.



Maria Van Kerkhove, kepala WHO unit penyakit baru memperingatkan bahwa beberapa negara mungkin harus kembali melakukan aturan penguncian (lockdown) guna menekan laju penyebaran virus yang semakin massif.

"Beberapa negara yang telah berhasil menekan transmisi yang membuka sekarang mungkin mengalami kemunduran, mungkin harus melaksanakan intervensi lagi, mungkin harus menerapkan apa yang disebut kuncian ini lagi," kata Van Kerkhove, dikutip dari CNBC Internasional.

"Kami harap tidak. Kami berharap bahwa kami tidak harus masuk ke kuncian luas lagi. Jadi belum terlambat untuk bertindak cepat."

Berikut 10 negara dengan jumlah kasus COVID-19 terbanyak:

1. Amerika Serikat (2.938.398 positif, 132.318 meninggal, 1.260.405 sembuh)
2. Brasil (1.578.376 positif, 64.365 meninggal, 978.615 sembuh)
3. Rusia (674.515 positif, 10.027 meninggal, 446.879 sembuh)
4. India (673.904 positif, 19.279 meninggal, 409.062 sembuh)
5. Peru (299.080 positif, 10.412 meninggal, 189.621 sembuh)
6. Spanyol (297.625 positif, 28.385 meninggal)
7. Chili (291.847 positif, 6.192 meninggal, 257.445 sembuh)
8. Inggris (284.900 positif, 44.198 meninggal)
9. Meksiko (245.251 positif, 29.843 meninggal, 147.205 sembuh)
10. Italia (241.419 positif, 34.854 meninggal, 191.944 sembuh)

Sementara, China Daratan yang awalnya merupakan episentrum awal penularan dengan kasus terjangkit paling tinggi di dunia, kini turun ke posisi ke-22 dengan 83.545 kasus positif, 4.634 kematian, dan 78.509 pasien berhasil sembuh.

Tak jauh dari China, Indonesia kini menduduki peringkat ke-27 dengan 62.142 kasus terjangkit, 3.089 kasus kematian, dan 28.219 pasien berhasil sembuh. Dengan jumlah tersebut, Indonesia menduduki peringkat pertama di wilayah ASEAN, mengalahkan Singapura yang hanya memiliki 44 ribu kasus positif.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tahun Baru, Kasus Covid-19 di Australia Cetak Rekor Baru

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular