Pemerintah Terbitkan Surat Utang hingga Rp 900 T Semester II

Lidya Julita S, CNBC Indonesia
02 July 2020 15:44
Dollar AS - Rupiah (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Dollar AS - Rupiah (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memaparkan pemerintah masih membutuhkan banyak anggaran untuk menutupi defisit tahun ini. Dimana, defisit anggaran tahun ini diprediksi mencapai Rp 1.039,2 triliun atau 6,34% dari PDB.

Direktur Strategi dan Portofolio Pembiayaan DJPPR Riko Amir menjelaskan, untuk pembiayaan defisit salah satu caranya adalah pemerintah akan melakukan penarikan utang baru dan juga non utang yakni menggunakan kas negara.

Untuk pembiayaan melalui utang, pemerintah hingga akhir tahun atau di semester II ini akan kembali menerbitkan Surat Berharga Negara (SBN) dengan target Rp 900,4 triliun. Penerbitan ini akan dilakukan melalui skema lelang di pasar domestik hingga private placement.

"Dengan pembiayaan Rp 1039,2 triliun, sisa penerbitan (SBN) kalau kita lihat sebesar Rp 900,4 triliun," ujarnya saat diskusi virtual, Kamis (2/7/2020).

Dalam penerbitan SBN ini nantinya Bank Indonesia masih bisa tetap masuk ke pasar perdana. Sebab, pemerintah melihat target penerbitan SBN hingga akhir tahun ini tidak akan semuanya terserap oleh investor.

"Kalau semuanya SBN diserap market (BI nggak perlu beli), tapi tentunya market tidak akan bisa menyerap sebesar itu," jelasnya.

Riko menjelaskan, untuk penerbitan SBN Rp 900,4 triliun tersebut, pemerintah akan membagi menjadi 12 kali lelang. Lelang akan dilakukan dua kali dalam sebulan dengan target Rp 75 triliun setiap penerbitan.

"Ada sekitar Rp 70 triliun-Rp 75 triliun dalam dua mingguan. Market kita tahun lalu hanya (bisa serap) sekitar Rp 20 triliun-Rp 30 triliun untuk lelang 2 mingguan, sehingga kita perlukan SBN skema khusus yang dibeli oleh BI," tegasnya.

Sebagai informasi, sejak lelang 21 April hingga Juni 2020 total pembelian SBN pemerintah oleh BI sudah mencapai Rp 30,3 triliun.


(dru)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sempat Naik Gegara Covid, Bunga SBN 10 Tahun Mulai Turun

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular