Indonesia 'Banjir' Kelas Menengah Sampai 2030

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
01 July 2020 10:50
Pengunjung melihat tas yang di jual di bazar post market, di Lippo Puri Indah,  Jakarta Barat,  Jumat (2/2/2018). Bazar yang berlangsung selama 1-4 februari ini menjual barang-barang merk ternama yang harganya mulai dari jutaan hingga puluhan juta rupiah. Tak sedikit orang yang berkunjung ke lokasi tersebut, kebanyakan dari mereka yang datang kalangan kelas menengah atas dan kolektor tas tas mewah. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi masyarakat kelas menengah Indonesia yang membeli barang-barang mahal (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC IndonesiaKementerian Keuangan memproyeksikan sampai dengan 2030, Indonesia masih akan menikmati bonus demografi

Hal itu disampaikan Kemenkeu dalam laporan Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) 2021 yang bertajuk Percepatan Pemulihan Ekonomi dan Penguatan Reformasi

"Penduduk usia produktif masih dominan dengan tingkat rasio dependensi yang terus menurun hingga 2030," tulis Kemenkeu, dikutip CNBC Indonesia, Kamis (1/7/2020).

Oleh karena itu, Kemenkeu memandang kondisi tersebut harus bisa dimanfaatkan apabila ingin mendorong output perekonomian yang lebih tinggi melalui pengelolaan dan pemanfaatn yang baik atas bonus demografi tersebut.



Saat ini, porsi penduduk porsi penduduk kelas menengah dalam usia produktif terus mengalami tren meningkat.

Pada 2002, proporsi kelas menengah hanya 7% dari total populasi atau 14,1 juta orang. Kemudian pada 2019 meningkat tiga kali lipatnya menjadi 21% dari total populasi atau sebanyak 57,3 juta orang.

Kemenkeu menilai, meningkatnya jumlah kelas menengah memiliki dampak yang besar bagi perekonomian RI, terlihat dari sumbangan konsumsi mereka. Pada periode yang sama, porsi konsumsi kelas menengah meningkat dari 20,6% mejadi 43,3 % dari total konsumsi.

"Apabila tren ini terus meningkat, kelas menengah akan menjadi sumber pertumbuhan ekonomi jangka panjang," tulis Kemenkeu.

Selain itu, berdasarkan laporan Kemenkeu tersebut, kelas menengah memiliki kecenderungan untuk berinvestasi tinggi pada peningkatan sumber daya manusia (SDM).

"Terlihat dari anak usia sekolah di keluarga kelas menengah yang masuk sekolah lebih awal dan menempuh pendidikan lebih lama."


(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article BPK Khawatir Pemerintah Tak Bisa Bayar Utang, Cek Faktanya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular