Sudah Jelas, Orang Miskin & Pengangguran Makin Banyak di 2020

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
30 June 2020 16:52
Suasana pemukiman padat penduduk di Kawasan Jakarta, Rabu (26/2/2020). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Suasana pemukiman padat penduduk di Kawasan Jakarta, Rabu (26/2/2020). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan mengatakan pertumbuhan ekonomi pada 2020 diproyeksikan bisa tumbuh pada kisaran -0,4% - 1%. Kendati demikian, jumlah orang miskin dan pengangguran dipastikan meningkat.

Kepala BKF Febrio Kacaribu mengatakan sampai saat ini pemerintah optimistis pertumbuhan ekonomi bisa menyentuh positif 1%. Segala upaya saat ini masih terus dilakukan.

"Kami sedang berusaha berada di skenario [pertumbuhan ekonomi] minus 0,4% sampai 1% pertumbuhan PDB. Ini bukan skenario yang bagus dan membuat kita happy, tapi ini skenario yang buat kita bertahan supaya jangan terlalu dalam," ujar Febrio di ruang rapat Banggar DPR, Selasa (30/6/2020).

Dari proyeksi pertumbuhan ekonomi tersebut, lanjut Febrio berpotensi meningkatkan jumlah kemiskinan sekitar 3,02 juta sampai 5,71 juta orang. Begitu juga dengan angka pengangguran yang diprediksi meningkat sekitar 4,03 juta sampai 5,23 juta orang.

"Biasanya kita [pertumbuhan ekonomi] tumbuh 5% per tahun, tapi saat ini jika kita bisa bertahan di 0% itu sudah bagus. Tapi itu berarti kemiskinan meningkat, pengangguran meningkat. Dengan begitu desain PEN [Pemulihan Ekonomi Nasional] diharapkan bisa kurangi risiko naiknya kemiskinan dan naiknya pengangguran," jelas Febrio.

Seperti diketahui, dalam penganan covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional, pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 695,2 triliun untuk menanggulangi beberapa sektor prioritas

Anggaran sebesar Rp 695,2 triliun tersebut, secara rinci Rp 87,5 triliun untuk sektor kesehatan, perlindungan sosial Rp 203,9 triliun, insentif usaha Rp 120,61 triliun, UMKM Sebesar Rp 123,46 triliun, pembiayaan korporasi Rp 53,57 triliun, dan sektoral kementerian/lembaga (K/L) serta pemda sebesar Rp 106,11 triliun.

Menurut Febrio, beberapa kebijakan program pemulihan ekonomi nasional masih akan diterapkan pada tahun 2021. Pasal-nya tahun depan juga masih dalam kondisi pemulihan.

"2021 sudah pasti yang kita lakukan 2020 tidak akan terlalu banyak berubah di 2021, khususnya untuk PEN fokus di UMKM, fokus untuk masyarakat kelompok bawah itu akan terus berlanjut di 2021," kata dia.


(dru)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Mau Tutup 2021 Sri Mulyani Keliling Kantor Anak Buah, Kenapa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular