
Inggris Lockdown Leicester, Ada Apa?

Jakarta, CNBC Indonesia - Berita mengejutkan datang dari Inggris. Pada Senin (29/6/2020), negara ini kembali mengumumkan akan melakukan penguncian wilayah (lockdown).
Inggris yang menjadi negara dengan kasus kematian Covid-19 tertinggi di Eropa, lebih dari 43 ribu, akan menutup kota Leicester. Wilayah ini berada di Inggris tengah dengan 340 ribu populasi.
"Kita harus mengendalikan virus ini. Kita harus menjaga orang agar tetap aman," kata Sekretaris Kesehatan Matt Hancock saat penjelasan pada parlemen, dikutip AFP, Selasa (30/6/2020).
"Aksi lokal ini merupakan alat penting yang menjadi senjata untuk menghadapi wabah, sementara kita kembali membangun negara ini."
Dikutip dari BBC, toko-toko tidak penting akan ditutup Selasa sementara sekolah akan tutup kembali Kamis. Semua orang diminta tetap tinggal di rumah, kecuali perjalanan yang mendesak.
Media itu menyebut, Leicester menyumbang 10% dari semua kasus positif di negeri itu dalam seminggu terakhir. Wilayah pinggiran kota, seperti Oadby, Birstall dan Glenfield jadi wilayah dengan kasus terbanyak.
"Tiga kali lebih tinggi dari kota tertinggi setelahnya," ujarnya.
Sementara itu, Dewan Kota Leicester mengatakan penguncian akan diberlakukan dua minggu. Otoritas tengah menentukan bagian mana saja yang akan terpengaruh.
Dari data Worldometers, Inggris menjadi negara ke-5 dengan kasus terbanyak di dunia. Di mana ada 814 kasus baru yang menjadikan total kasus menjadi 311.965.
Saat ini, sudah 10 juta lebih orang di dunia terinfeksi kasus. Namun 5,6 juta berhasil sembuh.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dokumen Bocor, Inggris Bakal Lockdown 3 Lapis
